Stefer Rahardian Meraih Keberhasilan dalam Kehidupannya di Tengah Lingkungan yang Keras
Stefer Rahardian menjalani kehidupannya di gang-gang sempit di lingkungan Jakarta Pusat, dimana ia tinggal di sana sejak berusia lima tahun.
Editor: Toni Bramantoro
Rahardian meneruskan kemenangannya di tahun-tahun selanjutnya, namun ia merebut
kemenangan terbaiknya di bulan September 2017 di gelaran pendukung pemuncak
dalam ONE: TOTAL VICTORY.
Di Jakarta Convention Center, Rahardian secara cerdas menjadikan petarung Kamboja
Sim Bunsrun terjatuh ke atas matras dan menghentikannya dengan pukulan-pukulan
telak dari posisi di atasnya.
Saat petarung Kamboja tersebut mencoba untuk menghindar dari pukulan-pukulan
tersebut dan membalikkan keadaaan, Rahardian mengantisipasinya dengan gerakan
rear-naked choke layaknya ular Cobra dan kemudian memaksa lawannya itu untuk
menyerah dalam 67 detik.
Tak terkalahkan dan kini memiliki rekor professional hebat 7-0, Rahardian memiliki potensi untuk menjadi atlet bela diri terbaik dari Indonesia yang pernah hadir.
“Saya hanya ingin terus berkembang dan terus maju,” tegasnya.
Sekarang, saat ia berjalan melintasi gang-gang sempit di lingkungan Jakarta Pusat, Rahardian selalu mengingat banyak hal yang telah hadir di dalam kehidupannya.
“Saya rasa ini adalah kunci utama yang membuka pikiran saya untuk berpikir out of the box
dan menjadi diri saya saat ini sekarang,” tambahnya.
Rahardian telah siap untuk pertarungan selanjutnya melawan petarung Pakistan Muhammad “The Spider” Imran dalam laga pendukung ONE: KINGS OF COURAGE, yang akan berlangsung di Jakarta Convention Center, Indonesia pada 20 Januari mendatang.
Dengan penampilannya yang impresif, Rahardian dapat membawa dirinya untuk
menembus lapisan atas divisi kelas terbang ONE yang antara lain ditempati Geje
“Gravity” Eustaquio, Danny Kingad, Kairat “The Kazakh” Akhmetov, Reece “Lightning”
McLaren, dan ONE Flyweight World Champion Adriano “Mikinho” Moraes.
Rahardian dapat belajar dari pertarungan selanjutnya karena dapat menambah
pengalamannya sebagai petarung yang kompetitif.
“Saya tak ingin terburu-buru. Akan selalu ada momen yang tepat. Setiap pertarungan adalah sebuah pembelajaran. Kami sebagai atlit bela diri mendapatkan ilmu yang berharga setiap saat kami berlatih dan melangkah ke dalam laga pertarungan,” terangnya.
Melalui kesuksesan yang tengah didapatnya saat ini, Rahardian memiliki keyakinan
bahwa suatu saat sabuk gelar juara ONE Flyweight World Championship akan
terlingkar di pinggangnya.
“Saya adalah atlit bela diri yang selalu berharap dapat memberikan Anda hiburan
terbaik dan pertunjukkan terbaik yang pernah ditonton di atas ring. Saya hanya ingin
menikmati setiap momen yang ada dan sabuk itu akan menjadi milik saya suatu saat
nanti,” jelasnya.