Lifter Eko Yuli Irawan Tidak Bisa Kejar Angkatan Terbaik Jika Harus Turun di Kelas 69 Kg
Eko Yuli Irawan mengatakan dirinya akan menolak opsi naik ke kelas 69kg bilamana kelas 62kg tidak dipertandingkan di Asian Games 2018.
Penulis: Toni Bramantoro
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Eko Yuli Irawan mengatakan dirinya akan menolak opsi naik ke kelas 69 kg bilamana kelas 62 kg tidak dipertandingkan di Asian Games 2018.
Berdasarkan kabar yang beredar bahwa Kelas 62 Kg bakal dicoret dari ajang Asian Games 2018, Lifter peraih perak Olimpiade Rio de Janeiro 2016 itu tak bisa menyembunyikan kekecewaannya.
Kini, dia hanya bisa menuntut keberanian pemerintah dan panitia Asian Games (INASGOC) bilamana perjuangan PB PABBSI mempertahankan kelas 62kg itu tidak membuahkan hasil.
"Jika memang kelas 62 kg diputuskan tidak dipertandingkan, saya hanya bisa berharap adanya keberanian pemerintah dan INASGOC untuk mencoret kelas angkat besi putra di atas 70 kg dimana peluang Indonesia meraih medali tertutup," ungkap Eko Yuli Irawan di sela-sela acara Progress Test lifter pelatnas angkat besi Asian Games 2018 di Pangkalan Marinir Kwini Jakarta Pusat, Selasa (6/3/2018).
Saat ini, Eko Yuli mengaku sedang menunggu kepastian apakah kelas 62 kg dipertandingkan atau tidak. Sebab, PB PABBSI telah membawa masalah tersebut kepada Dewan Olimpiade Asian (OCA).
"Semoga saja minggu depan sudah ada kabar," tutur Eko.
Harapan Eko juga harapan Kepala Bidang Pembinaan Prestasi PB PABBSI, Alamsyah Wijaya.
"Ya, OCA sudah berbicara denhan AWF. Kita tunggu saja kabarnya," ujarnya.
Ketika disinggung penyebab pencoretan kelas 62 kg karena tidak dipertandingkan pada Olimpiade Tokyo 2020, Eko mengatakan bahwa alasan itu tidak jelas.
"Belum ada kepastian dari Federasi Internasional Angkat Besi (IWF) menyebut kelas 62kg tidak ditampilkan di Olimpiade Tokyo 2020. Yang pasti, AWF mencoret kelas 62 kg dalam rapat yang tidak dihadiri utusan PB PABBSI. Pak Alamsyah dan pak Sonny Kasiran yang biasa menghadiri rapat tidak bisa hadir karena terlibat sebagai panitia test event angkat besi Asian Games 2018," papar Eko.
Selain ada Triyatno dan Denny di kelas tersebut, dia menyebut tidak mungkin bisa berprestasi di kelas 69 kg.
"Saya tidak akan turun di kelas 69 kg. Sebab, saya tidak mungkin bisa bersaimg untuk merebut medali. Saat ini, total angkatan saya seberat 310 kg (Snatch 140 dan Clean and Jerk 170kg) sementara total angkatan terbaik di kelas 69 kg seberat 345 kg. Tidak mungkin, saya bisa mengejar angkatan terbaik di kelas 69 kg dengan meningkatkan angkatan 35 kg dalam waktu 5 bulan," jelasnya.