Pelatnas Gulat di ISTC Coba Tumbuhkan Atmosfir yang Baik
Pelatnas gulat untuk Asian Games XVIII/2018 sudah berjalan selama tiga pekan ini di Icuk Sugiarto Training Camp (ISTC), Cisaat, Sukabumi, Jabar
Penulis: Toni Bramantoro
TRIBUNNEWS.COM, SUKABUMI - Pelatnas gulat untuk Asian Games XVIII/2018 sudah berjalan selama tiga pekan ini di Icuk Sugiarto Training Camp (ISTC), Cisaat, Sukabumi, Jabar.
Sebanyak 18 pegulat pilihan dan terbaik dari beberapa daerah ditempa serius sejak 27 Februari lalu oleh kuartet pelatih Edem Abduraimov, Buyamin Achmad, Zulhaidir, dan Fathur Rahman.
"Kami mencoba menumbuhkan atmosfir yang baik selama pelatnas agar anak-anak menjalani proses latihannya dengan senang. Hari minggu latihan sepenuhnya diliburkan," ungkap Zulhaidir dan Fathur Rahman saat dijumpai di ISTC akhir pekan kemarin.
Beberapa pegulat pelatnas terlihat tengah menyaksikan keramaian di sejumlah fasilitas ISTC, antara lain surfing. Mereka juga sudah mencobanya. Andika Sulaeman, satu-satunya pegulat pelatnas asal DKI Jakarta, baru saja memotong rambut di pasar dekat ISTC.
Kompetisi gulat Asian Games XVIII/2018 menjadi tantangan terbesar di tahun pertama kepengurusan PP PGSI periode 2018-2022 pimpinan Trimedya Panjaitan. Dari 18 medali emas yang diperebutkan pada ajang yang digelar 19-21 Agustus di Plenarry Hall Jakarta Convention Centre (JCC) Senayan itu, diharapkan teraih satu medali emas.
Ke-18 pegulat yang digembleng di ISTC adalah, gaya grego roman: Hasan Sidik (Jatim/59 kg), M.Aliansyah (Kaltim/66 kg), Andika Sulaeman (DKI Jakarta/75 kg), Lulut Gilang Saputra (Jatim/85 kg), Ashar Ramadhani (Kaltim/98 kg), Papang Ramadhani (Kaltim/130 kg); gaya bebas putra: Eko Roni Saputra (Kaltim/57 kg), Ardiansyah D (Kaltim/65 kg), Rendi Aditya S (Kalsel/74 kg), Fahriansyah (Kalsel/86 kg), Efriadi (Jambi/97 kg), Dimas Seto A (Jatim/125 kg); gaya bebas putri: Eka Setiawati (Jabar/48 kg), Dewi Ulfa (Kaltim/53 kg), Mutiara Ayu N (Jatim/58 kg), Dewi Atiya (Jabar/63 kg), Desi Sinta (Banten/69 kg), Ridha Wahdaniyati (Kalsel/75 kg).
Demi menunjang pencapaian target satu medali emas tersebut, dilakukan berbagai upaya. Manajer Timnas Gulat, Gusti Randa yang juga Kabid Binpres PP PGSI, melakukan kreasi dengan mendatangkan tim psikolog secara permanen ke ISTC.
Tim psikolog yang dipimpin oleh Eko Prasetyo sudah melakukan dialog-dialog yang bernas sekaligus juga psikotes, yang hasilnya diserahkan kepada tim manajer. Pekan depan tim psikolog akan kembali ke ISTC.
Optimalisasi penampilan Timnas Gulat tentunya memang menjadi harapan seluruh stakeholder gulat nasional, terutama juga jajaran pengurus PP PGSI. "Mereka senang jika kita kunjungi," kata Agus Pebrianto, salah satu ketua PP PGSI 2018-2022 yang pada Sabtu dan Minggu (17-18/3/2018) kemarin menyempatkan menyambangi Timnas Gulat di ISTC.
Agus Pebrianto bersama Hartono, salah satu anggota tim analis pelatnas gulat, bahkan menyempatkan share kepada Timnas Gulat.