Laporan Wartawan Tribunnews.com, Vincentius Jyestha

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - PDI Perjuangan mengucapkan selamat dan sangat berbangga atas prestasi yang ditunjukkan oleh Kevin-Markus sebagai juara bertahan All England yang mengharumkan nama bangsa.

Hal ini diungkapkan oleh Sekretaris Jenderal (Sekjen) DPP PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto.

“Ketika Merah Putih berkibar di Inggris Raya melalui perjuangan penuh tetesan keringat oleh Kevin-Markus, yang ada adalah kebanggaan Indonesia," ujar Hasto, melalui keterangan tertulisnya, Selasa (20/3/2018).

"Tidak ada pikiran terhadap berbagai perbedaan suku, agama, golongan. Getaran lagu kebangsaan Indonesia Raya menyampaikan pesan, bahwa prestasi kebangsaan di dunia internasional itulah yang seharusnya diperjuangkan," imbuh Hasto.

Menurutnya, kemenangan Kevin-Markus adalah Oase Prestasi Anak Negeri. Bulu tangkis, jelas dia, merupakan satu dari begitu banyak identitas nasional yang seharusnya membuat Indonesia bangga sebagai suatu bangsa.

Hasto menyebut keduanya berprestasi membela nama Indonesia dengan pukulan ajaibnya.

Pukulan mereka, lanjut dia, bagaikan gendang nasionalisme anak bangsa yang seharusnya menggetarkan sanubari masyarakat Indonesia untuk semakin berprestasi di seluruh aspek kehidupan.

Disiplin, mentalitas juara, serta berpikir positif juga disebutnya menjadi faktor penting.

Ia turut mengingatkan masyarakat bahwa penyebaran berita bohong, perselisihan sesama elit politik hanya untuk kekuasaan dan saling mencaci adalah energi negatif yang mengikis habis prestasi bangsa.

"Mari kita gunakan semangat juara All England tersebut untuk tunjukkan bahwa Indonesia bisa hadir sebagai bangsa hebat; bahwa Indonesia tidak miskin prestasi; dan bahwa yang kurang di dalam diri kita adalah disiplin, berpikir positif, hargai perbedaan dan kejar prestasi serta komitmen pada tata nilai yang membangun peradaban," tegas Hasto.

Lebih lanjut, atas prestasi Kevin-Markus, secara khusus Megawati Soekarnoputri mengucapkan selamat dan rasa bangganya melalui DR. Hamid Awaluddin yang begitu setia mendampingi PBSI.

"Kita jadikan momentum juara All England tersebut untuk merubah cara pandang keluar, bahwa prestasi akan dicatat dalam sejarah di dalam memenangkan rivalitas dengan bangsa lain, bukannya kedalam, menjadi benih pemecah belah yang menjadi luka bagi bangsanya sendiri," tukasnya.