Trimedya Panjaitan Apresiasi Suksesnya Penyelenggaraan Kejurda Gulat Kadet dan Remaja se-Jateng
Trimedya Panjaitan mengapresiasi suksesnya penyelenggaraan Kejurda Gulat Kadet dan Remaja se-Jateng
Penulis: Toni Bramantoro
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Ketua Umum Pengurus Pusat Persatuan Gulat Seluruh Indonesia (PP PGSI) 2018-2022 Trimedya Panjaitan mengapresiasi suksesnya penyelenggaraan Kejurda Gulat Kadet dan Remaja se-Jateng yang digelar oleh Pengprov PGSI Jateng pada 23-25 Maret 2018 di Kendal, Jateng.
Trimedya Panjaitan mengharapkan provinsi lainnya bisa menggelar event-event yang mendukung proses pembinaan dan penggemblengan pegulat berbakat sehingga pada saatnya akan terjadi pemerataan pegulat nasional.
"Selamat dan sukses pada Pengprov PGSI Jateng," demikian antara lain dikemukakan Trimedya Panjaitan, Selasa (27/3/2018) pagi.
Ketua Pengprov PGSI Jateng, Andreas Budi Wirohardjo, sebelumnya melaporkan kelancaran dari Kejurda Gulat Kadet dan Remaja se-Jateng yang dilangsungkan di Kendal.
Pada kejurda kadet dan remaja yang diikuti ratusan pegulat dari 23 kabupaten dan kota se Jateng itu, Kabupaten Brebes mengoleksi medali terbanyak di nomor kadet dengan raihan tiga emas, dua perak dan tiga perunggu (3-23), disusul Kabupaten Demak yang membawa pulang 3-2-0 set medali, dan Kota Semarang di posisi ketiga dengan 2-1-4 set medali.
Untuk remaja, juara umum direbut Kota Surakarta dengan koleksi 2-3-0 set medali, disusul Kabupaten Klaten dengan 2-1-3 set medali dan Kabupaten Kudus dengan 2-0-3 set medali.
Di bawah kepemimpinan duet Andreas Budi Wirohardjo dan Bambang Raharjo Munajat, sekum, Pengprov PGSI Jateng 'menggeber' banyak event gulat yang juga melibatkan peserta dari provinsi lainnya, terutama Jatim yang selama ini sudah menjadi barometer kekuatan gulat nasional bersama Kalimantan Timur dan Kalimantan Selatan.
Pengprov PGSI Jateng pada kompetisi gulat Popnas 2017 bahkan sudah mampu menyaingi Jatim.
Setelah sukses mementaskan Kejurda Gulat Kadet dan Remaja, Pengprov PGSI Jateng bersiap mementaskan Liga Gulat Mahasiswa Jateng Terbuka 2018. Liga gulat ini digelar dalam tiga seri, yakni 5-6 Mei, 1-2 September dan 10-11 November.
Beberapa pegulat Jateng juga akan diikutkan pada Kejuaraan Gulat Asia Tenggara Terbuka di Bangkok, Thailand, pada 2-8 April mendatang. Pada kejuaraan khusus kadet dan yunior ini, berkompetisi sebanyak 13 pegulat asal Jatim, tiga dari Jateng dan satu dari Banten.
Trimedya Panjaitan juga mengharapkan para pegulat kadet dan yunior yang berasal dari tiga provinsi tersebut tampil baik dan menuai prestasi di Thailand.
Lebih dari itu, politisi PDI Perjuangan yang Wakil Ketua Komisi III DPR RI ini mengimbau Pengprov PGSI lainnya bisa mengomentisikan pegulatnya di event-event regional dan internasional untuk mendapatkan pengalaman berharga.
"Mereka tentunya akan menjadi asset kita yang bernilai di masa depan, sehingga PP PGSI tidak kekurangan pegulat handalnya untuk diterjunkan di event-event resmi regional dan internasional, baik single-event mau pun multievent seperti SEA Games, Asian Games dan Olimpiade," tutur Trimedya Panjaitan.
Saat ini, PP PGSI 2018-2022 sedang mempersiapkan sebanyak 18 pegulat terbaiknya untuk kompetisi gulat Asian Games XVIII/2018, di mana gulat akan dipertandingkan 19-22 Agustus di Hall Kemayoran, Jakarta Pusat.
Timnas Gulat Indonesia sudah sejak satu bulan lalu ditempa serius di Icuk Sugiarto Training Camp (ISTC), Cisaat, Sukabumi.
Ke-18 pegulat yang dilatih di ISTC sejak 27 Februari lalu itu adalah, gaya grego roman: Hasan Sidik (Jatim/59 kg), M.Aliansyah (Kaltim/66 kg), Andika Sulaeman (DKI Jakarta/75 kg), Lulut Gilang Saputra (Jatim/85 kg), Ashar Ramadhani (Kaltim/98 kg), Papang Ramadhani (Kaltim/130 kg); gaya bebas putra: Eko Roni Saputra (Kaltim/57 kg), Ardiansyah D (Kaltim/65 kg), Rendi Aditya S (Kalsel/74 kg), Fahriansyah (Kalsel/86 kg), Efriadi (Jambi/97 kg), Dimas Seto A (Jatim/125 kg); gaya bebas putri: Eka Setiawati (Jabar/48 kg), Dewi Ulfa (Kaltim/53 kg), Mutiara Ayu N (Jatim/58 kg), Dewi Atiya (Jabar/63 kg), Desi Sinta (Banten/69 kg), Ridha Wahdaniyati (Kalsel/75 kg).
Timnas Gulat Indonesia ditangani oleh empat pelatih, yakni Edem Abduraimov (Kazakhstan), Fathur Rahman (Jatim), Buyamin (Kaltim), Zulhaidir (Kalsel).