Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun Sport

Atlet Gulat Indonesia Kumandangkan Lagu Bagimu Negeri di Puncak Gunung Vitosha Bulgaria

Para pegulat terbaik tanah air yang dipersiapkan ke Asian Games XVIII/2018 ini beserta empat pelatihnya sama-sama mengumandangkan lagu "Bagimu Negeri"

Penulis: Toni Bramantoro
zoom-in Atlet Gulat Indonesia Kumandangkan Lagu Bagimu Negeri di Puncak Gunung Vitosha Bulgaria
humas pp pgsi
Atlet Gulat Indonesia Kumandangkan Lagu Bagimu Negeri di Puncak Gunung Vitosha Bulgaria 

TRIBUNNEWS.COM, SOFIA - Sore yang indah, menyenangkan sekaligus membanggakan bagi Tim Nasional Gulat Indonesia.

Para pegulat terbaik tanah air yang dipersiapkan ke Asian Games XVIII/2018 ini beserta empat pelatihnya sama-sama mengumandangkan lagu "Bagimu Negeri" di puncak Gunung Vitosha yang diselimuti salju. Bendera Merah Putih juga mereka kibarkan.

Atlet Gulat Indonesia Kumandangkan Lagu Bagimu Negeri di Puncak Gunung Vitosha Bulgaria
Atlet Gulat Indonesia Kumandangkan Lagu Bagimu Negeri di Puncak Gunung Vitosha Bulgaria

"Moment opname" pada Rabu (2/5/2018) sore atau malam hari WIB itu sungguh menghanyutkan dan mengharu-biru perasaan. Walau demikian, ditengah gumpalan rasa senang dan suka cita yang dilampiaskan dengan tempik kegembiraan dan sorak sorai itu terselip keharuan.

Ini hanya sebuah interaksi dari proses pelatihan panjang menuju kompetisi gulat Asian Games XVIII, 19-22 Agustus 2018 di Jakarta. Kibaran Bendera Merah Putih, bergemanya lagu kebangsaan "Indonesia Raya" diiringi kumandang "Bagimu Negeri" dari kompetisi resmi gulat Asian Games 2018 itulah yang tentu menjadi tujuan utama dari mereka.

"Bagaimanapun juga ini adalah bagian dari latihan fisik berat yang dijalani oleh para pegulat," ungkap Buyamin, pelatih khusus gaya grego, yang bersama tiga pelatih lainnya mendampingi latihan fisik ke-18 pegulat Timnas Asian Games Indonesia mendaki puncak bersalju Vitosha Mountain, di Sofia, Bulgaria.

Latihan fisik berat melalui penaklukan puncak Vitosha Mountain sebelumnya sudah dilakukan enam pegulat gaya bebas putra beserta manajer tim Gusti Randa dan pelatih Zulhaidir pada Jumat (27/4) sore lalu.

Pencapaian para pegulat gaya bebas itu menimbulkan 'kecemburuan' rekan-rekan mereka di gaya grego dan gaya bebas putri.

Berita Rekomendasi

Oleh karena itu enam pegulat gaya bebas putri tak mau ketinggalan ikut melakukan pendakian susulan pada Rabu siang waktu setempat itu. Dewi Ulfa, pegulat paling senior di tim putri, termasuk dalam rombongan yang pertama tiba di puncak Vitosha.

"Semua naik, tetapi saya sampai duluan bersama Ashar, Ronald, Ardiansyah, Aliansyah, dan Andika," tutur Dewi Ulfa. Ardiansyah yang kemudian mengibarkan bendera Merah Putih.

Ke-18 pegulat di Timnas Asian Games XVIII_2018 Indonesia adalah, masing-masing enam untuk gaya bebas putra, gaya bebas putri dan gaya grego.

Untuk gaya bebas putra, Eko Roni Saputra (57 kg/Kaltim), Ardiansyah (65 kg/Kaltim), Rizky Dermawan (74 kg/DKI Jakarta), Fakhriansyah (86 kg/Kalsel), Ronald Lumban Toruan (97 kg/Sumsel), Dimas Seto (125 kg/Jatim),

Untuk gaya bebas putri, Eka Setiawati (48 kg/Jabar), Dewi Ulfa (53 kg/Kaltim), Mutiara Ayu Ningtias (58 kg/Jatim), Dewi Atiya (63 kg/Jabar), Desi Sinta (69 kg/Banten), Ridha Wahdaniyati (75 kg/Kalsel).

Enam pegulat gaya grego, Hasan Sidik (59 kg/Jatim), M.Aliansyah (66 kg/Kaltim), Andika Sulaeman (75 kg/DKI Jakarta), Lulut Gilang Saputra (85 kg/Jatim), Ashar Ramadhani (98 kg/Kaltim), dan Papang Ramadhani (130 kg/Kaltim).

Ke-18 pegulat Timnas Asian Games Indonesia ini sudah 10 hari berada di Bulgaria semenjak ketibaan mereka pada Minggu (22/4) lalu

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
×

Ads you may like.

© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas