Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun Sport

Warna-Warni di Lapangan Bulutangkis POP Fatayat NU 2018

Lapangan bulutangkis mengukir kisah seorang guru Pendidikan Agama Islam yang menjadi salah satu pusat perhatian.

Editor: Husein Sanusi
zoom-in Warna-Warni di Lapangan Bulutangkis POP Fatayat NU 2018
Istimewa
Pekan Olahraga Perempuan Fatayat NU 

TRIBUNNEWS.COM, SEMARANG - Riuh ajang Pekan Olahraga Perempuan Fatayat NU 2018 sarat dengan sejuta cerita. Dari tiga cabor yang dipertandingkan memiliki kisahnya masing-masing.

Lapangan bulutangkis mengukir kisah seorang guru Pendidikan Agama Islam yang menjadi salah satu pusat perhatian.

Badriyah, 52 tahun, berasal dari Semarang adalah pemain ganda putri dari tim Fatayat Cabang Kabupaten Semarang. Ia mencuri perhatian karena staminanya yang luar biasa.




Mak Bad, begitu ia akrab disapa, adalah atlet multi-sport. Skill olahraganya terasah sejak kecil. Tercatat Mak Bad pernah mengikuti ajang kompetisi bola voli, bulutangkis, pencak silat, lari maraton sampai tim sepak bola wanita.

Prestasi tertingginya pernah menjuarai turnamen bola voli tingkat nasional pada tahun 1996 di Jakarta.

Usia senja tak menghalangi semangatnya di dunia olahraga. Pada nomor ganda putri ini ia berpasangan dengan Supriyatin seorang ibu rumah tangga yang memiliki hobi bulutangkis. Saat ditanya bagaimana resep tetap berstamina dan multi talented, jawaban Mak Bad cukup simpel.

Pekan Olahraga Perempuan Fatayat NU
Pekan Olahraga Perempuan Fatayat NU (Istimewa)

"Ya hanya sholat tepat waktu dan berjamaah. Latihan rutin kalau itu juga wajib. Gak ada resep lainnya," jawabnya riang.

BERITA TERKAIT

Stamina dan strateginya di lapangan cukup memukau. Mak Bad berharap ajang POP ini menjadi agenda tahunan agar skill ibu-ibu di bidang olahraga memiliki media yang tepat.

Lain lagi dengan Nisa, 35 tahun, pemain nomor ganda putri dari PAC Gunungpati memiliko kisahnya sendiri. Dia adalah mantan atlet bulutangkis klub Djarum.

Selama hampir 8 tahun ia habiskan waktu mengasah kemampuan bermainnya bersa Djarum. Prestaso tertingginya pernah menjuarai nomor ganda puteri tingkat nasional pada tahun 2007.

Nisa sempat berhenti total dari aktifitas bermainnya sejak cidera lutut dan engsel yang dia alami. Dua kali operasi mengharuskan dirinya untuk tidak bermain profesional dan fokus mengurus rumah tangga.

Namun, ajang POP membangkitkan semangatnya kembali. Nisa tampil cukup cemerlang. Berpasangan dengan Vera, nomor ganda putri ini berhasil masuk di semifinal besok.

Sementara itu dari lapangan tercatat empat tim ganda putri yang akan melaju ke babak semifinal adalah tim ganda PAC Fatayat Gunungpati melawan PC Fatayat Kendal. Sementara itu tim PC Fatayat Karanganyar akan berhadapan dengan PC Fatayat Salatiga.

Sumber: BolaSport.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas