Bruce Goldsmith Juara Dunia Paralayang 2007 Latih 18 Atlet Paralayang Indonesia ke Asian Games 2018
Pemusatan Latihan Nasional (Pelatnas) cabang olahraga dirgantara Paralayang, yang untuk pertama kalinya dilombakan di Asian Games, semakin matang
Penulis: Toni Bramantoro
Lis, asal Kutai, Kalimantan Timur bahkan mencetak hattrick, menjadi juara dunia pada 2012- 2014.
Namun, para pilot Pelatnas tak boleh jemawa, puas dan sombong dengan pencapainnya tahun silam.
Harus diingat, Thailand, pesaing kuat di nomor Ketepatan Mendarat/KTM tidak mengikuti Seri PGAWC 2017. Pada Kejuaraan Dunia Ketepatan Mendarat Antar Negara (WPAC) 2015 di Puncak, Jawa Barat, Thailand memborong dua emas; di Kelas Beregu dan Kelas Putri atas nama pilot seniornya Nunnapat “Bebbie” Phuchong. Dede Supratman berhasil menyelamatkan wajah tuanrumah dengan merebut empat juara Kelas Umum. Sedang di Kelas Beregu Indonesia meraih perunggu.
Dicurigai menyimpan kekuatan agar tidak diketahui lawan, ketika ditanya kenapa pilot Thailand absen dari Seri PGAWC 2017, sambil tertawa Bebbie berujar, “Tidak ada biaya.”
Karena lebih bersifat kejuaraan perorangan, peserta Seri PGAWC memakai dana pribadi atau mencari sponsor. Sedangkan Pelatnas dibiayai Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora) karena termasuk persiapan AG ’18.
Seri PGAWC memakai format seperti balapan Formula 1, berpindah ke beberapa negara. Tahun ini terdapat 6 seri sampai pertengahan Desember; Turki, Kazakhstan, Indonesia, Kanada, Nepal dan Albania.
Hingga Seri II, pencapaian tertinggi pilot Pelatnas adalah Ike Ayu Wulandari diperingkat pertama Kelas Putri, disusul Eka Nesti Wulansari sebagai runner up. Sedangkan di Kelas Umum (gabungan nilai seluruh pilot putri dan putra), Jafro Megawanto masih di peringkat ketiga.
Cabang Paralayang AG ’18 akan berlangsung 18-31 Agustus di Gunung Mas, Puncak, Jawa Barat, diikuti sekitar 120 pilot asal 16 negara. Memperebutkan 6 medali emas dari nomor-nomor Ketepatan Mendarat/KTM Perorangan Putri dan Putra, KTM Beregu Putri dan Putra serta XC Beregu Putri dan Putra.
Pesaing tuan rumah Indonesia dalam nomor XC adalah Jepang dan Korea Selatan. Sedangkan di nomor KTM; Thailand dan Korea Selatan.
Pelatnas Paralayang Indonesia untuk Asian Games XVIII 2018:
Putri:
1. Eka Nesti Wulansari (Jawa Tengah, 24 tahun)
2. Ike Ayu Wulandari (Jawa Timur, 22)
3. Rika Wijayanti (Jawa Timur, 23)
4. Lis Andriana (Kalimantan Timur, 34)
5. Dr. Milawati Sirin (Jawa Barat, 47)
6. Nofrica Yanti (Sumatera Barat, 33)
7. Rina Kusumaningrum (Sumatera Barat, 30)
8. Tini Pertiwi (Jawa Tengah, 23)
Putra:
1. Aris Afriansyah (Banten, 23)
2. Hening Paradigma (Jawa Tengah, 31)
3. Dr. Elisa Manueke (Jawa Tengah, 56)
4. Ardi Kurniawan (Jawa Timur, 28)
5. Thomas Widyananto (Jawa Tengah, 40)
6. Roni Pratama (Jawa Timur, 21)
7. Joni Efendi (Jawa Timur, 27)
8. Jafro Megawanto (Jawa Timur, 21)
9. Reza Christiyanto, S.Pi (Jawa Timur, 33)
10. Indra Lesmana (DKI Jaya, 22)