Sloane Stephens Bangga Meski Masuk Final Meski tak Juara di Roland Garros 2018
Petenis tunggal putri Amerika Serikat (AS), Sloane Stephens, mengaku tidak menyesali kegagalannya menambah gelar Grand Slam dari turnamen Roland Garro
Editor: Toni Bramantoro
TRIBUNNEWS.COM, PARIS - Petenis tunggal putri Amerika Serikat (AS), Sloane Stephens, mengaku tidak menyesali kegagalannya menambah gelar Grand Slam dari turnamen Roland Garros 2018.
Sebaliknya, Sloane Stephens justru merasa lega karena akhirnya sang lawan di laga final, Simona Halep (Rumania), berhasil mendapatkan titel Grand Slam pertamanya.
"Dia memiliki perjalanan yang sulit. Saya pikir, menang di sini sangat istimewa untuk dia dan saya lega dia akhirnya meraih gelar Grand Slam pertamanya," ucap Stephens.
"Hal itu (meraih gelar Grand Slam) adalah sesuatu yang indah, sangat spesial," kata petenis berusia 25 tahun itu.
Sloane Stephens memijak babak final Roland Garros 2018 dengan misi menambah koleksi titel Grand Slam.
Sebelumnya, Stephens sudah meraih gelar Grand Slam melalui turnamen US Open 2017.
Stephens naik ke podium kampiun setelah memenangi perang saudara atas Madison Keys (AS) pada laga final dengan skor 6-3, 6-0.
Pada pertandingan puncak tunggal putri Roland Garros 2018, Stephens sebetulnya punya peluang besar menjadi juara setelah unggul satu set lebih dulu atas Simona Halep.