Olahraga Perbatasan di Entikong Dapat Sambutan dari Masyarakat Entikong
Gelaran olahraga kembali terlihat di garis perbatasan Indonesia-Malaysia di Pos Lintas Batas Negara (PLBN) Entikong, Sanggau
Editor: Toni Bramantoro
TRIBUNNEWS.COM, ENTIKONG - Gelaran olahraga kembali terlihat di garis perbatasan Indonesia-Malaysia di Pos Lintas Batas Negara (PLBN) Entikong, Sanggau, Kalbar, Sabtu (30/6/2018) usai melepas gelaran Jelajah Sepeda Nusantara 2018
Oleh karena itu jadilah, perbatasan yang biasanya dilalu lalangi orang yang menyeberang dari Indonesia ke Malaysia atau sebaliknya, berubah warna menjadi arena pertandingan olahraga tradisional.
"Biasanya ini yang lalu lalang orang yang mau ada urusan di Malaysia atau sebaliknya. Tapi hari ini jadi ramai, orang lalu lalang, karena ingin melihat acara olahraga di perbatasan ini," ungkap Pejabat PLBN Entikong, Victor Fernando.
Dalam festival olahraga perbatasan ini, Asisten Deputi Olahraga Pendidikan Kemenpora, Alman Hudri menjelaskan bahwa ada ratusan orang baik dari Indonesia dan Malaysia yang ambil bagian.
"Kami senang, olahraga perbatasan ini mendapatkan sambutan anutusias. Ini ada Dato Rozalix bin Edi Wahab dengan rekannya yang lain juga hadir. Ini luar biasa," tutur Alman.
Memang, pantauan awak media, terlihat dua lomba yang dijalankan serta acara bersepeda yang dilepas pihak Kemenpora berlangsung meriah.
Olahraga itu adalah balap terompah dan gasing. Selain orang-orang dewasa, datang juga anak-anak yang tampak riang gembira mengikuti kegiatan ini.
"Ini kegiatan yang seharusnya diteruskan. Ink sangat positif. Kami mendukung kegiatan ini. Tidak boleh hanya sekali, setahun kalau bisa dilakukan dua sampai tiga kali," ungkap Dato Rozalix yang merupakan pejabat pemerintahan di Kuching, Malaysia.
Dalam rangkaian olahraga perbatasan ini, memang lomba yang dipertandingkan belum banyak alias masih terbatas. Melihat antusiasme saat ini, kemungkinan akan diperbesar lagi kegiatannya ke depan.
Saat ini, ada sekitar 30-an pesepeda asal Malaysia yang turut ambil bagian dan ratusan masyarakat serta anak-anak dari perbatasan di daerah Tebedu, Malaysia yang turut menyaksikan kegiatan ini.