Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun Sport

Timnas Gulat Indonesia ke Asian Games 2018 Lanjut Berlatih di Icuk Sugiarto Training Camp

Semangat tinggi ditunjukkan para pegulat pelatnas Asian Games XVIII/2018 dalam latihan lanjutan mereka di Icuk Sugiarto Training Camp (ISTC), Cisaat,

Penulis: Toni Bramantoro
zoom-in Timnas Gulat Indonesia ke Asian Games 2018 Lanjut Berlatih di Icuk Sugiarto Training Camp
Humas PP PGSI
Timnas Gulat Indonesia ke Asian Games 2018 Lanjut Berlatih di Icuk Sugiarto Training Camp 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Semangat tinggi ditunjukkan para pegulat pelatnas Asian Games XVIII/2018 dalam latihan lanjutan mereka di Icuk Sugiarto Training Camp (ISTC), Cisaat, Sukabumi, Rabu (25/7/2018).

Setelah tiga bulan menempa diri dalam latihan keras di Bulgaria ke-18 pegulat pelatnas tentunya berupaya untuk dapat mempertahankan tingkat kebugaran dan kemajuan teknik yang sudah diperoleh.

Kompetisi gulat Asian Games XVIII/2018 akan dilangsungkan 19-22 Agustus di Jakarta Convention Centre (JCC), Senayan. Akan diperebutkan sebanyak 18 medali emas, dengan rincian enam emas di kelas gaya bebas putra, enam di gaya bebas putri dan enam di gaya grego putra.

Dari 18 pegulat pelatnas, masing enam pegulat di setiap disiplin, beberapa diantaranya diproyeksikan merebut medali. Namun, manajer tim Gusti Randa meminta seluruh pegulatnya tetap mempersiapkan diri secara optimal.

"Tidak ada anak emas, semua punya peluang, dan itulah yang harus diperjuangkan," ujar Gusti Randa, yang juga Kabid Binpres PP PGSI itu.

Yang pasti, kata Gusti, dari hasil latihan keras dengan sparring-partner para pegulat nasional Bulgaria, para pegulat Indonesia dinilai mendapatkan banyak kemajuan.

"Terutama dari segi teknik. Itu juga diakui oleh para pelatih Bulgaria yang banyak membantu menangani para pegulat Indonesia selama berlatih disana," jelas Gusti Randa.

BERITA REKOMENDASI

Enam pegulat gaya bebas putra adalah Eko Roni Saputra (Kaltim/57 kg), Ardiansyah D (Kaltim/65 kg), Rizky Darmawan (DKI Jakarta/74 kg), Fahriansyah (Kalsel/86 kg), Efriadi (Jambi/97 kg), Dimas Seto A (Jatim/125 kg).

Sementara enam pegulat gaya bebas putri Eka Setiawati (Jabar/48 kg), Dewi Ulfa (Kaltim/53 kg), Mutiara Ayu N (Jatim/58 kg), Dewi Atiya (Jabar/63 kg), Desi Sinta (Banten/69 kg), Ridha Wahdaniyati (Kalsel/75 kg). Sedangkan enam pegulat gaya grego putra Hasan Sidik (Jatim/59 kg), M.Aliansyah (Kaltim/66 kg), Andika Sulaeman (DKI Jakarta/75 kg), Lulut Gilang Saputra (Jatim/85 kg), Ashar Ramadhani (Kaltim/98 kg), dan Papang Ramadhani (Kaltim/130 kg).

Ke-18 pegulat pelatnas selama ini ditangani oleh pelatih Edem Abduraimov (Kazakhstan), Fathur Rahman (Jatim), Buyamin (Kaltim), dan Zulhaidir (Kalsel). Selama latihan di Bulgaria keempat pelatih di atas juga dibantu oleh beberapa pelatih setempat, termasuk dari timnas Bulgaria.

Salah satunya, yakni Ivanov Stefan Ganchev, diputuskan untuk terus turut menangani para pegulat pelatnas Asian Games ini. Ivanov Stefan Ganchev sudah bergabung di ISTC sejak Selasa (24/7).

Andika Sulaeman, pegulat asal DKI Jakarta, mengakui adanya kemajuan yang dicapai dari latihan tiga bulan di Bulgaria.


"Teknik lebih bagus, sekarang ini 80 persen siap, tinggal pematangan saja" kata pegulat gaya grego kelas 75 kg itu. Namun, Andika belum bisa bergabung ke ISTC karena masih menjalani terapi dari sakit pinggang yang dideritanya. Ada rasa nyeri yang dia rasakan di bagian pinggang kanannya setelah melakukan gerakan tertentu.

"Nyeri itu sudah saya rasakan sewaktu masih di Bulgaria, tetapi memang belum disempatkan dibawa ke rumah sakit karena disana prosedurnya ribet, jadi kalau nyerinya datang paling saya kompres pakai es," papar Andika.

"Saya sudah izin ke Abi kalau agak terlambat bergabung ke ISTC, mungkin dalam satu-dua hari ini saya sudah bisa kesana," kata Andika. Abi adalah sapaan akrab untuk Buyamin, pelatih paling senior.

Andika sudah dua kali menjalani terapi nyeri pinggang kanannya ke seorang terapis di kampus Indonesia Esa Unggul di bilangan Tomang, Jakarta Barat. Rontgen juga sudah dilakukan, untuk mengetahui kemungkinan adanya tulang pinggang yang patah, retak atau bergeser.

"Saya sudah rontgen di Rumah Sakit Olahraga Nasional (RSON) Kemenpora di Cibubur, semuanya normal. Alhamdulillah di sana juga gratis, untuk semua atlet pelatnas," kata Andika.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas