Larangan Flare Selama Balapan Moto Grand Prix
Kehadiran flare yang diaktifkan bisa mengganggu penglihatan pebalap saat beradu kecepatan di atas lintasan.
Editor: Reynas Abdila
TRIBUNNEWS.COM - Promotor MotoGP, Dorna, melakukan kampanye perihal larangan menyalakan flare atau bom asap saat Grand Prix berlangsung.
Kampanye tersebut sebagai tindak lanjut dari keluhan beberapa pebalap yang merasa terganggu dengan bom asap.
Kehadiran flare yang diaktifkan bisa mengganggu penglihatan pebalap saat beradu kecepatan di atas lintasan.
Hal ini pernah terjadi di Mugello (Italia) dan Autodromo Termas de Rio Hondo (Argentina), ketika jarak pandang di trek berkurang pada tikungan 1 karena bom asap.
Selain itu, flare juga bisa menyebabkan masalah kesehatan bagi pebalap, terutama pebalap yang menderita asma seperti Cal Cruthclow (LCR Honda).
Setelah sesi kualifikasi MotoGP Rep Ceska, Sabtu (4/8/2018), Valentino Rossi, Cal Crutchlow, Andrea Dovizioso, dan Marc Marquez membentangkan peringatan bertuliskan "Untuk keselamatan pebalap, jangan menyalakan flare sepanjang balapan."
Mengenai masalah keselamatan, beberapa sirkuit sudah memberlakukan tindakan tegas dengan melarang benda-benda berbahaya.
Contohnya di Sirkuit Mugello, penjaga keamanan mengambil benda yang mudah terbakar, seperti deodoran.
Meski demikian, penjaga masih kerap kecolongan.
Andai kampanye tersebut tidak berjalan bagus, Dorna akan memberlakukan peraturan lebih ketat seperti yang telah dilakukan cabang olahraga lain yakni sepak bola atau basket.