Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun Sport

Ribuan Peserta dari Pelosok Indonesia Mulai Bertanding di Audisi Umum Kudus

Taruna Kusuma Atmadja Pohan dan Maulana Alfariski harus menempuh perjalanan jauh untuk sampai ke Kudus

Editor: Toni Bramantoro
zoom-in Ribuan Peserta dari Pelosok Indonesia Mulai Bertanding di Audisi Umum Kudus
ist
Ribuan Peserta dari Pelosok Indonesia Mulai Bertanding di Audisi Umum Kudus 

TRIBUNNEWS.COM, KUDUS - Taruna Kusuma Atmadja Pohan dan Maulana Alfariski harus menempuh perjalanan jauh untuk sampai ke Kudus, Jawa Tengah, guna mengikuti Audisi Umum Djarum Beasiswa Bulutangkis 2018.

Keduanya datang dari ujung provinsi yang ada di Tanah Air, yakni Nanggroe Aceh Darussalam dan Papua, untuk bertarung dengan ribuan peserta lainnya di GOR Jati, Kudus. 

Taruna menumpang bus bersama ayahnya, Budiman Pohan, menghabiskan waktu selama 12 jam dari kampung halamannya di Meulaboh, Aceh Barat, ke Medan. Kemudian keduanya melanjutkan perjalanan dengan menggunakan pesawat ke Semarang hingga akhirnya tiba di Kudus.

Sementara Maulana terbang selama kurang lebih 5 jam dari Timika, Mimika, Papua, lantas transit di Makassar, ditambah perjalanan darat dari Semarang untuk mencapai Kudus. 

Sebelumnya, kedua calon atlet bulutangkis muda di kategori usia U-13 putra ini pernah mengikuti Audisi Umum yang digelar oleh Bakti Olahraga Djarum Foundation.

Sebelum di Kudus, Taruna pernah mengikuti Audisi Umum sebanyak tiga kali, yakni di Medan dan dua kali Pekanbaru. Sementara Maulana, Audisi Umum di Kudus tahun ini merupakan yang kali kedua baginya. 

"Saya sudah mempersiapkan fisik dan mental. Saya juga harus semangat, karena ingin juga mengikuti kakak saya Ananda Kusuma Atmadja Pohan yang sudah di PB Djarum," ungkap pebulutangkis muda yang mengidolakan Kevin Sanjaya Sukomuljo ini, Selasa (4/9) pagi, di GOR Jati, Kudus. 

Berita Rekomendasi

Sementara, Maulana datang ke Kudus bersama rombongan keluarganya untuk mengikuti Audisi Umum di Kudus.

Perjalanan ke kota yang dikenal sebagai asal dari sejumlah legenda bulutangkis nasional ini, kerap dijadikan ajang mudik bagi keluarga. Sang ayah Muhamad Kafit adalah asli Rembang yang merupakan keluarga transmigran.

"Saya ingin menyalurkan potensi anak saya melalui bulutangkis. Dan Audisi Umum ini merupakan kesempatan terbaik untuk menyalurkan dan mengembangkan bakat Maulana," jelas pria yang sehari-hari di Timika berbisnis warung makan tersebut. 

Perjuangan Taruna maupun Maulana untuk mencapai dan bertarung di Kudus, merupakan bukti dari program tahunan yang melibatkan para pelatih PB Djarum dan legenda bulutangkis Indonesia ini, memicu animo positif dari masyaraka.

PB Djarum, sebagai klub yang berperan di kancah bulutangkis nasional, memiliki komitmen untuk terus mencari bibit dan melatih bakat bulutangkis sejak usia dini dan diharapkan dapat menjadi bintang bulutangkis masa depan dan menjaga mata rantai prestasi bulu tangkis Indonesia. 

Guna mendapatkan bibit atlet-atlet dengan potensi terbaik yang nantinya menjadi penerus nama-nama besar tersebut, PB Djarum menerjunkan Tim Pencari Bakatyang dipimpin Christian Hadinata bersama sejumlah legenda bulutangkis Indonesia dan pelatih PB Djarum, yakni Tan Joe Hok, Liem Swie King, Fung Permadi, Basri Yusuf, Antonius Budi Ariantho, Alan Budikusuma, Denny Kantono, Hariyanto Arbi, Marleve Mainaky, Herry Iman Pierngadi, dan Sigit Budiarto. 

Program Associate Bakti Olahraga Djarum Foundation Abraham Delta Oktaviari menyatakan, sebanyak 1073 peserta di kelompok usia U-11, U-13, dan U-15, yang datang dari 25 provinsi di Indonesia untuk mengikuti Audisi Umum di Kudus pada tahun ini.

Halaman
12
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas