Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun Sport

Risal Anssor Penyandang Disabilitas yang Rela Datang Ke Jakarta untuk Saksikan Asian Para Games

Bersama kursi roda kesayangannya, ia rela menempuh perjalanan sejauh 2.500-an kilometer demi meraih impiannya.

Penulis: Abdul Majid
Editor: Hendra Gunawan
zoom-in Risal Anssor Penyandang Disabilitas yang Rela Datang Ke Jakarta untuk Saksikan Asian Para Games
Tribunnews.com/Abdul Majid
Risal Anssor 

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Abdul Majid

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA –  Jarak tidak menjadi sebuah hambatan bagi keinginan seseorang. Setidaknya itulah yang ada di benak Risal Anssor. Bersama kursi roda kesayangannya, ia rela menempuh perjalanan sejauh 2.500-an kilometer demi meraih impiannya.

Tentu bagi Risal Asian Para Games bukan sekadar kompetisi belaka. Baginya banyak pelajaran yang bisa ia ambil dari gelaran para olahraga terbesar se-Asia ini.

Salah satunya adalah sebuah pelajaran untuk mengubah nasib teman-temannya agar menjadi lebih baik. Sejak kedatangannya pada hari pembukaan, tiada tujuan lain bagi Risal untuk terus belajar dari Asian Para Games 2018.

"Ini event akbar untuk disabilitas, amat disayangkan untuk dilewatkan. Saya datang ke sini untuk mempelajari penyelenggaraan Asian Para Games. Sehingga nanti ilmunya bisa memperbaiki kualitas penyelenggaraan olahraga teman-teman disabilitas di Kota Ternate Provinsi Maluku Utara," ujarnya.

Benar saja, laju roda itu tak pernah berhenti. Pergi dari satu venue ke venue yang lain. Sorot matanya selalu tajam, mengamati setiap gerik dalam permainan. Tak lupa sesekali merekam pertandingan atau fasilitas yang ada di venue.

Sebuah langkah inspiratif yang berangkat dari kepeduliannya terhadap teman-teman disabilitas agar mendapatkan kesempatan untuk mengaktualisasikan dirinya.

Berita Rekomendasi

Sesekali ia terlihat tersenyum kecil ketika melewati beberapa titik di venue. Ternyata senyum Risal berasal dari ingatan masa lampau. Ingatan bagaimana sebuah kota mulai berusaha mengakomodir kebutuhan teman-teman disabilitas.

"Dulu Jakarta masih jauh dari kata nyaman untuk kami. Namun seiring berjalannya waktu, kota ini mulai berbenah. Sekarang saya tak lagi kesulitan untuk menggunakan moda transportasi. Bahkan venue-venue juga sudah makin lengkap dan memadai," tuturnya.

Senyum Risal seolah tak pernah berhenti, ia selalu membalas senyuman dari setiap volunteer yang menyapanya. Baginya keberadaan mereka adalah bantuan lain yang perlu diapresiasi.

"Mereka begitu semangat dalam melayani dan membantu. Semoga semangat ini bisa terus bertahan hingga penutupan Asian Para Games 2018 nanti," jelas Ketua Ikatan Keluarga Disabilitas Ternate ini.

Puas melihat pertandingan bulu tangkis di Istora, pria ini bergegas menuju venue lain. Ia berusaha menyerap sebanyak mungkin pelajaran dan pengalaman dari kunjungannya. Ia sempat berhenti sejenak ketika ditanyai harapannya setelah Asian Para Games ini berakhir.

Tak lupa Rizal mengucapkan terima kasih kepada Bapak Burhan Abdurrahman Walikota Ternate karena telah memfasilitasi dan selalu mendukung nya.

Namun Risal masih punya impian lain, sebuah impian yang terus ia perjuangkan hingga saat ini. Ia berharap nantinya Indonesia bisa benar-benar menjadi sebuah negara yang ramah terhadap disabilitas.

"Semua harus dilakukan secara bersama-sama. Oleh karena itu teman-teman yang lain juga harus ikut bersuara dan mendesak pemerintah daerah untuk bisa mengubah daerahnya menjadi inklusif dan ramab disabilitas," tegasnya.

Harapan dan impian Risal rasanya masih punya jalan yang cukup panjang dan terjal. Tapi Risal tidak sendirian, teman-teman disabilitas yang lain tidak sendirian dan tidak akan pernah sendirian.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas