Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun Sport

Main Basket Bikin Abraham Wenas Terbang ke Taipei

Meski baru berumur 22 tahun, Abraham sukses berprestasi di dunia basket tanpa melupakan statusnya sebagai mahasiswa.

Editor: Content Writer
zoom-in Main Basket Bikin Abraham Wenas Terbang ke Taipei
Abraham Wenas, pemuda berprestasi di bidang olahraga basket. 

Kuliah dan sukses berkarir di bidang olahraga sekaligus? Bisa kok! Abraham Renoldi Wenas mampu membuktikannya.

Meski baru berumur 22 tahun, Abraham sukses berprestasi di dunia basket tanpa melupakan statusnya sebagai mahasiswa. Shooting guard BSB Hangtuah Sumsel ini menyabet gelar Rookie of The Year IBL 2018, yang dinanti-nanti oleh pebasket muda tanah air.

Ia mengaku nggak pernah menyangka bisa mendapatkan penghargaan ‘pendatang baru terbaik’ itu.

“Saya sangat senang bisa mendapat predikat Rookie of The Year. Awalnya nggak menyangka, karena saya hanya bermain nothing to lose, tanpa beban untuk tim ini,” ujar pebasket muda yang mengidolakan Kelly Purwanto ini.

Belum lama ini, Abraham juga masuk ke dalam tim Challenge The World yang digelar di Taipei, Taiwan awal Oktober lalu. Tak hanya itu ia pun berhasil meraih beasiswa lewat basket!

Pemain bertinggi badan 175 cm ini nggak cuma unggul dalam polling yang diselenggarakan IBL saja, ia juga memiliki motivasi dan tekad yang kuat untuk unggul di bidang akademis. Bahkan, Abraham sering mengerjakan tugas di sela-sela jadwal latihan dan pertandingan yang padat.

“Kuncinya selama kita fokus dan bisa mengatur waktu,” tuturnya.

wadidaw
Berita Rekomendasi

Awal mula terjun ke dunia basket

Bermula dari coba-coba mengikuti klub basket sekolah, ternyata Abraham mampu konsisten berlatih hingga menuai prestasi di berbagai kejuaraan nasional. Ia menyadari bahwa hasil itu membutuhkan proses.

“Saya harus kerja keras dan rela capek. Semisal setelah latihan ada kuliah saya nggak pernah ngeluh. Mau sukses juga harus capek.” ungkapnya.

Sebelum menjadi ‘sebesar’ sekarang, banyak yang mengajaknya untuk terjun di ranah profesional, namun karena Abraham tetap ingin fokus berkuliah ia menolaknya dan cukup bermain di liga mahasiswa saja.

Siapa sangka banyak orang yang nggak menghargai keputusannya bahkan merendahkannya.

“Banyak yang bilang kalo saya lemah dan nggak berani. Cuma ya terserah publik mau bilang apa.” jelasnya.

Abraham juga sempat merasakan masa-masa yang menurutnya cukup buruk. Karena cedera engkel, ia diharuskan beristirahat selama dua bulan. “Itu buruk banget sih. Bahkan hampir ingin operasi,” curhatnya.

Pesan untuk generasi milenial

wadidaw

Abraham berpesan, jangan ragu untuk terus mengejar tujuan hidup yang kita pilih. Untuk generasi milenial yang hobi dengan basket, ini saatnya untuk memulai.

“Yang paling utama adalah bangun kepercayaan diri bagaimanapun fisik kita. Selanjutnya kerja keras, latihan, dan bangun relasi,” tambahnya.

Walau melalui masa jatuh bangun, Abraham juga mengingatkan kalau penting untuk memperbanyak ‘jam terbang’ tapi tetap harus terbuka pada masukan, jangan sampai kita jadi sombong dan besar kepala.

Lebih lanjut, pebasket yang sedang mempersiapkan pertandingan Piala Dunia 2023 mendatang ini mengaku nggak pernah memandang lawan sebelah mata.

“Yang terpenting selalu menunjukkan yang terbaik untuk tim dan jangan pernah menganggap remeh lawan. Apa yang sudah dilatih, lakukan saja.” tutupnya.

Usaha Abraham kini menuai hasil. Namanya masuk ke dalam daftar generasi OPINI90 dan bersanding dengan 89 nama pemuda-pemudi yang berpengaruh lainnya seperti Kevin Sanjaya, Dian Pelangi, Ryuji Utomo, Marcus Gideon, hingga CEO Ruangguru Adamas Belvadevara. Salut!

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas