Pari Sakti Cup 2018 Diharapkan Jadi Momen Kebangkitan Olahraga Renang Indonesia
olahraga renang nasional sudah puasa medali di level Asia selama 28 tahun, sejak Richard Sambera meraih medali perunggu
Penulis: Abdul Majid
Editor: Hasiolan Eko P Gultom
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Abdul Majid
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Kejuaraan renang kelompok usia, Pari Sakti Cup 2018 diharapkan bisa membangkitkan olahraga renang nasional yang seakan mati suri sejak dua puluhan tahun terakhir.
Demikian pesan tertulis Menko PMK Puan Maharani, yang dibacakan Deputi Bidang Koordinasi Kebudayaan Kemenko PMK, Nyoman Shuida, dalam pembukaan PSC 2018 di Stadion Akuatik GBK, Senayan, Jakarta, Kamis (8/11/2018).
“Renang belum mendapatkan medali pada Asian Games 2018, ke depan PRSI bisa memberdayakan klub-klub renang supaya bisa berprestasi lewat kompetisi dan pembinaan seperti Pari Sakti Cup ini,” kata Nyoman.
Sementara itu, Ketua Dewan Pembina PSC 2018, Kiki Taher mengatakan, olahraga renang nasional sudah puasa medali di level Asia selama 28 tahun, sejak Richard Sambera meraih medali perunggu pada Asian Games Beijing 1990.
“Oleh karenanya, lewat Pari Sakti Cup ini kita perlahan bersama-sama mulai dari bawah menciptakan kompetisi dan pembinaan atlet yang berkualitas sejak dini,” ujar Kiki Taher.
Menurut Kiki Taher, Indonesia sebagai negara maritim seharusnya juga bisa menguasai olahraga air, seperti renang.
“Kalau Singapura saja negara kecil bisa melahirkan Schooling sebagai juara Olimpiade, Indonesia sebagai negara kepulauan besar seharusnya bisa melebihi itu,” ujar Kiki Taher yang juga politikus PDI Perjuangan ini.
Akbar Nasution menjelaskan, PSC 2018 ini diikuti oleh total 520 perenang putra-putri dari 43 klub di seluruh Indonesia.
“Sejak digagas almarhum ayah saya, Radja Nasution, Pari Sakti Cup memang ingin menghadirkan kompetisi selayak mungkin dan bisa dijadikan parameter bagu kompetisi renang lainnya,” ujar mantan perenang nasional ini.
PSC 2018 memperlombakan 182 nomor pertandingan untuk memperebutkan 182 medali, 12 trofi untuk perenang terbaik dan sebuah Piala Indonesia-1 untuk klub terbaik.