Pertarungan Perdana Joshua Pacio Mempertahankan Gelar Juara Dunia Yang Penuh Tekanan
Untuk menjadi Juara Dunia ONE adalah sebuah pencapaian yang hanya bisa didapat sedikit altlet sepanjang karir professional mereka.
Editor: Toni Bramantoro
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Untuk menjadi Juara Dunia ONE adalah sebuah pencapaian yang hanya bisa didapat sedikit atlet sepanjang karir professional mereka.
Namun bagaimana bisa meraihnya dengan mempertahankan gelar yang sudah didapat adalah cerita yang berbeda.
Joshua “The Passion” Pacio, mencatatkan namanya dalam sejarah ONE bulan September lalu saat ia
mengalahkan Yoshitaka Naito untuk meraih Juara Dunia Kelas Jerami (Strawweight) ONE.
Dan saat ini, Pacio akan melakukan apa yang telah dilakukan oleh Natio dan apa yang juga ia lakukan saat
mengambil gelarnya dari Alex Silva, dengan mempertahankan gelar yang baru saja ia dapatkan.
“The Passion” akan mempertahankan gelarnya untuk pertama kali pada 19 Januari di laga ONE:
ETERNAL GLORY, di Jakarta Indonesia melawan petarung hebat asal Jepang, Yosuke Saruta.
Meski Saruta relatif baru di lingkungan ONE, namun ia dapat memberikan dampak instan saat mengalahkan Silva melaui kemenangan angka mutlak pada bulan Desember lalu di laga ONE: DESTINY OF CHAMPIONS.
Mantan Juara Dunia Shooto berusia 31 tahun ini bukan hanya pegulat jagoan, namun ia juga memiliki
pukulan tangan kanan mematikan, yang mampu membuat lawannya pingsan sebelum mereka menyadari telah dipukul.
Berita ini bukanlah hal yang menyenangkan bagi Pacio, dan petarung berusia 22 tahun ini telah menyadari bahwa tidak ada ruang untuk melakukan kesalahan sedikitpun ketika mereka berdua telah berada di atas ring.
“Saya datang ke pertarungan ini seperti biasa, dalam kondisi terbaik yang saya miliki,” ujar Pacio.
“Cara saya bertarung, gaya saya adalah pertarungan cepat dengan pergerakan yang konstan. Untuk dapat menjaga kecepatan, saya harus berada dalam kondisi fisik yang prima. Kami telah berlatih secara ketat untuk kondisi saya tersebut, dan saya telah siap untuk bertarung selama lima ronde.”
“Tentu saja, kami juga memiliki rencana pertarungan yang solid pada saatnya, dan itu akan menjadi kunci
utama untuk meraih kemenangan. Saya memiliki tim terbaik dan pelatih terbaik.Selama kami berlatih
bersama, dan saya mengikuti instruksi dari pelatih. Saya yakin saya dapat mempertahankan gelar dan
membawa kembali ke rumah, sabuk emas juara lainnya untuk Baguio City,” kata Pacio.
Pertarungan perebutan juara ini memang cukup menegangkan, namun bagi Pacio, yang berlatih
bersama Team Lakay akan ada tekanan tambahan lainnya sebagai salah satu yang pertama dari empat
Juara Dunia ONE dari Team Lakay yang akan mempertahankan gelar di 2019.
Bersama Pacio, gym di Baguio City ini merupakan rumah dari Juara Dunia Kelas Terbang (Flyweight)
ONE, Geje Eustaquio, Juara Dunia Kelas Bantam (Bantamweight) ONE, Kevin Belingon, dan Juara
Dunia Kelas Ringan Lightweight ONE, Eduard Folayang.
“The Passion” tak dapat dipungkiri menjadi harapan untuk dapat menjadi start yang bagus bagi Team
Lakay memulai tahun ini dalam jalur yang tepat. Namun tak ada yang dapat mengatakan betapa besar
tekanan yang didapatkan oleh Pacio yang harus memulai laga kali ini .
Meski begitu, dalam wawancara terakhir, petarung Filipina ini cukup dapat menikmati keunggulan yang
dimilikinya sebagai juara dunia.
“Ini adalah kesempatan saya untuk membuktikan bahwa saya memang layak mendapatkan sabuk juara tersebut. Sabuk itu layak berada di sini di Filipina. Saya akan mempertahankannya dengan keyakinan dan kerja keras,” ujar Pacio, “Hal itu pula yang akan dilakukan anggota tim lainnya. Dedikasi dan kecintaan kami akan olah raga ini menjadikan kami dapat melakukan banyak hal yang luar biasa. Kami menemukan banyak cara untuk berlatih, meskipun kami tak memiliki peralatan gym yang istimewa, atau berteknologi terbaru, atau bahkan ahli gizi, kami tetap mampu meraih kesukesan dengan kerja keras.”
“Kami riset, kami belajar, dan mengamati. Kami menyesuaikan diri, dan kami melakukannya. Saya sangat
bangga menjadi bagian dari Team Lakay dan dapat mewakili negara saya di panggung global ONE
Championship. Saya akan melakukan apa saja untuk dapat mempertahankan gelar ini.”
Laga perdana ONE Championship tahun 2019 akan menjadi pertarungan klasik antara dua petarung
yang sangat fokus dan memiliki tekad kuat, dan jika ini adalah apa yang diinginkan oleh para penggemar
ONE tahun ini, maka pertarungan ini akan selalu diingat.
Untuk informasi lebih lanjut menganai ONE Championship, silahkan kunjungi www.onefc.com, ikuti kami
di Twitter and Instagram @ONEChampionship, dan sukai Facebook kami di
https://www.facebook.com/ONEChampionship.