PKPI Berkomitmen Perjuangkan RUU Sistem Keolahragaan Elektronik
Jika RUU tersebut lolos, industri eSports dipastikan akan mendapatkan dukungan yang signifikan dari pemerintah
Penulis: Reynas Abdila
Editor: Hasiolan Eko P Gultom
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Indonesian eSports Games (IEG) 2018 yang disponsori Partai Keadilan dan Persatuan Indonesia (PKPI) memasuki babak grand final di Jakarta Convention Center (JCC) pada 26-27 Januari 2019.
Pada konferensi pers terkait IEG 2018, Selasa (22/1/2019) Ketua Umum PKPI Diaz Hendropriyono mengungkapkan PKPI berkomitmen akan memperjuangkan Rancangan Undang-Undang (RUU) Sistem Keolahragaan Elektronik (eSports) sebagai bukti nyata kontribusi memajukan industri dan ekonomi digital di Indonesia.
RUU Sistem Keolahragaan Elektronik (eSports) ini akan menjadi hal pertama dalam agenda legislatif PKPI jika memperoleh kursi di Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) Republik Indonesia (RI) periode 2019-2024.
Jika RUU tersebut lolos, industri eSports dipastikan akan mendapatkan dukungan yang signifikan dari pemerintah, baik pusat maupun daerah.
Salah satu usulan PKPI dalam RUU tersebut terkait pengakuan negara akan status profesional atlet eSports.
“Misalkan saja di Kartu Tanda Penduduk (KTP) dan Kartu Keluarga, PKPI ingin agar Kementerian Dalam Negeri bisa mengizinkan kolom pekerjaan diisi sebagai atlet eSports. Dari sisi imigrasi, atlet Indonesia yang akan bertanding di luar negeri diharapkan dapat menggunakan visa khusus atlet,” kata dia.
Pengakuan tersebut kemudian akan menjadi dasar bagi kemudahan-kemudahan untuk atlet eSports, seperti jaminan hari tua.
Dari sisi infrastruktur, PKPI akan mendorong agar setiap provinsi memiliki stadion eSports yang dapat menyelenggarakan kompetisi bertaraf internasional serta memperjuangkan terciptanya tim nasional eSports Indonesia untuk berbagai macam game.
Meskipun PKPI menyambut baik status eSports sebagai bagian Forum Olahraga Rekreasi Masyarakat Indonesia (FORMI), partai akan memperjuangkan keinginan atlet eSports agar cabang olahraga mereka diakui oleh Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI).
Hal ini akan memungkinkan eSports dipertandingkan di Pekan Olahraga Nasional (PON) 2020.
“Jika PKPI duduk di Senayan [DPR-RI], komunitas eSports akan dinaungi oleh dobrakan legislatif ini,” kata Diaz.
Bersama Diaz, juga hadir di konferensi pers Ketua Departemen eSports PKPI Yudi Kurniawan, Ketua Penyelenggara IEG 2018 Frans Silalahi, dan influencer eSports Monica Carolina alias Nixia.
Yudi menegaskan penyelenggaraan IEG 2018 yang telah berlangsung sejak Desember 2018 merupakan gebrakan PKPI sebagai satu-satunya partai politik dengan Departemen eSports dalam mendukung industri eSports Indonesia.