Perebutkan Tiket Piala Dunia, Indonesia Kirim Enam Pecatur ke Mongolia
Enam pecatur putra dan putri unggulan Indonesia bersiap untuk bertolak ke turnamen catur Zona 3.3 di Ulaanbator, Mongolia.
Editor: Dewi Agustina
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Enam pecatur putra dan putri unggulan Indonesia bersiap untuk bertolak ke turnamen catur Zona 3.3 di Ulaanbator, Mongolia yang akan dihelat mulai 6 April hingga 16 April 2019 mendatang.
Pertandingan bergengsi di Zona 3.3 Asia ini memperebutkan tiket piala dunia catur untuk kategori pecatur putra dan putri.
"Tersedia 2 tiket untuk pecatur putra dan 1 tiket untuk pecatur putri di World Cup Catur 2019. Memanfaatkan peluang ini, Indonesia mengirimkan 6 orang pecatur unggulannya, 3 orang pecatur putri dan 3 orang putri dengan dukungan dari JAPFA," kata Ketua Bidang Pembinaan dan Prestasi PB Percasi, Kristianus Liem dalam pernyataannya kepada Tribunnews, Sabtu (6/4/2019).
Adapun pecatur yang akan bertandang ke Mongolia adalah WGM Irene, WGM Medina, dan WIM Chelsie.
Sedangkan di tim Putra diawaki oleh GM Susanto Megaranto, IM Novendra Priasmoro dan MN Surya Wahyudi.
Menurut Kristianus Liem, pertandingan di Zona 3.3 akan cukup menantang karena akan menghadapi lawan-lawan terkuat pecatur dari Asia Timur.
Perebutan tiket untuk menuju Piala Dunia Catur dapat dipastikan terjadi pertarungan cukup sengit.
Namun, menurutnya hal tersebut baik untuk melatih kemampuan pecatur Indonesia di ajang internasional.
Baca: Alami Kejadian Tak Wajar Sebelum Akunnya Diretas, Ferdinand: Jika Benar Dia, Saya Cabuti Kukunya
"Mendapatkan tiket untuk piala dunia catur bukanlah hal yang mudah bagi tim Indonesia, tetapi bukan sesuatu yang mustahil. Lebih penting dari perebutan tiket, pertandingan di Mongolia kali ini akan meningkatkan kemampuan tarung para pecatur Indonesia," ujar Kristianus Liem.
Optimisme Kristianus Liem tersebut dilandasi dengan persiapan tim Indonesia sebelumnya.
Pecatur GM Ruslan Shcherbakov telah melatih tim Indonesia yang akan berangkat ke Mongolia sejak awal bulan.
Pelatihan intensif yang diselenggarakan di SCUA (Sekolah Catur Utut Adianto), Bekasi tersebut menjadi bekal utama untuk mempersiapkan para atlet.
"Tim Indonesia telah mendapatkan pelatihan yang cukup, Percasi secara khusus mengundang GM Shcherbakov untuk melatih tim ini," ujar R Artsanti Alif, Chief de Mission tim Catur Indonesia di Mongolia yang juga menjabat sebagai Head of Social Investment JAPFA.
Artsanti Alif yakin bahwa pertandingan kali ini akan setidaknya meningkatkan elo rating para pecatur potensial Indonesia ini.
Artsanti Alif juga menjelaskan dukungan JAPFA tersebut merupakan bagian dari komitmen yang telah dilakukan selama ini untuk melahirkan pecatur-pecatur baru.
Pertandingan di Mongolia ini menurutnya menjadi salah satu ujian terbaik untuk memilih dan menyaring para pecatur yang benar-benar berkualitas.
"Harapannya, ke depan JAPFA bersama percasi dapat melahirkan Grand Master baru untuk Indonesia," kata dia.(Willy Widianto)