Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun Sport

Cerita di Balik Lolosnya Zohri ke Olimpiade 2020: Sempat Dinilai Belum Pantas

Catatan waktu Zohri yang masih di bawah banyak pelari dunia, belum bisa memenuhi limit sejumlah kejuaraan atletik bergengsi dunia.

Penulis: Abdul Majid
Editor: Hasiolan Eko P Gultom
zoom-in Cerita di Balik Lolosnya Zohri ke Olimpiade 2020: Sempat Dinilai Belum Pantas
Super Ball/Feri Setiawan
Pelari Tim Putra Indonesia 4x100M Lalu Zohri mengibarkan bendera merah putih usai bertarung pada cabang olahraga atletik nomor 4x100 meter putra Asian Games 2018 di Stadion Utama Gelora Bung Karno, Jakarta, Kamis (30/8/2018). Medali perak ini merupakan yang pertama bagi Indonesia setelah 1966 atau 52 tahun silam. Super Ball/Feri Setiawan 

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Abdul Majid

 

 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Sekretaris Umum PB PASI Tigor Tanjung punya andil besar atas keberhasilan sprinter Lalu Muhammad Zohri yang dipastikan lolos ke Olimpiade 2020.

Zohri, dipastikan berlaga di Olimpiade setelah dirinya finis ketiga dengan mencatat waktu 10,03 detik pada Kejuaraan Seiko Golden Grand Prix di Osaka, Jepang , Minggu (19/5/2019).

Catatan itu telah melampaui  batas minimal waktu kualifikasi Olimpide, yakni 10,05 detik

Di balik kesuksesan Zohri, Tigor lah yang mendorong agar Zohri bisa ikut berlaga di kejuaraan yang berlangsung di Yanmar Stadium Nagai, Osaka.

Berita Rekomendasi

Tigor bercerita, pada awalnya, Zohri tak bisa berlomba di sejumlah ajang prestise Asia maupun dunia. 

Catatan waktu Zohri yang masih di bawah banyak pelari dunia, belum bisa memenuhi limit sejumlah kejuaraan atletik bergengsi dunia.

Padahal, Zohri memerlukan banyak ajang lomba untuk memenuhi target lolos ke olimpiade 2020. Zohri harus terjun di sejumlah kejuaraan atletik yang terdapat di daftar agenda Federasi Asosiasi Atletik Dunia (IAAF).

“Saya menghubungi beberapa organizer Diamond League IAAF tapi Zohri, Emil & Safwaturahman dianggap belum pantas menjadi peserta," ujar Tigor seperti dikutip dari laman resmi PB PASI.

Selain Zohri, PB PASI juga berharap bisa mendorong pelari gawang putri Emilia Nova dan pelompat jauh Sapwaturahman bisa masuk Olimpiade 2020.

Beruntung, melalui hubungan yang baik, antara PB PASI khususnya ketua umum PB PASI Bob Hasan dan Sekjen PB PASI Tigor Tanjung,  Federasi atletik Jepang (JAAF) menawarkan beberapa kompetisi di Jepang. Tapi, khusus untuk kelas Seiko Golden GP Osaka ini, pada awalnya yang diperbolehkan hanya tim estafet 4x100.

Zohri yang juga diturunkan di nomor sprint 100 M, Emilia Nova & Safwaturahman lanjut Tigor, hanya ditawarkan ikut pada kompetisi lain. 

Halaman
12
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas