Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun Sport

Cerita di Balik Lolosnya Zohri ke Olimpiade 2020: Sempat Dinilai Belum Pantas

Catatan waktu Zohri yang masih di bawah banyak pelari dunia, belum bisa memenuhi limit sejumlah kejuaraan atletik bergengsi dunia.

Penulis: Abdul Majid
Editor: Hasiolan Eko P Gultom
zoom-in Cerita di Balik Lolosnya Zohri ke Olimpiade 2020: Sempat Dinilai Belum Pantas
Super Ball/Feri Setiawan
Pelari Tim Putra Indonesia 4x100M Lalu Zohri mengibarkan bendera merah putih usai bertarung pada cabang olahraga atletik nomor 4x100 meter putra Asian Games 2018 di Stadion Utama Gelora Bung Karno, Jakarta, Kamis (30/8/2018). Medali perak ini merupakan yang pertama bagi Indonesia setelah 1966 atau 52 tahun silam. Super Ball/Feri Setiawan 

Belakangan, tawaran itu urung dilakukan karena jadwalnya terlalu dekat dengan Atletik Asian Championships di Doha April lalu.

“Nah, setelah Zohri merebut medali perak dengan catatan waktu 10.13 detik di Doha, saya mendesak kembali penyelenggara Seiko GP. Antara lain saya sebutkan Zohri hanya kalah dari sprinter Jepang Yoshinide di Doha (Yoshinide ikut bertarung di Seiko GP ini),” katanya.

Tigor melanjutkan, penyelenggara memberikan Zohri lintasan dengan status pelari undangan.

“Dengan status ini, biaya Shinkansen (kereta) Yokohama-Osaka dan akomodasi Zohri selama di Osaka pada 13-20 Mei ditanggung penyelenggara," ujar Tigor.

Upaya keras Tigor ini akhirnya membuahkan hasil. Zohri berhasil membuktikan bahwa dia layak untuk bersanding dengan sprinter sprinter dunia lainnya.

Tigor sendiri berharap seiring dengan peningkatan prestasi, atlet-atlet Indonesia lainnya juga dapat berpartisipasi dalam kompetisi-kompetisi bergengsi sehingga mampu mengumpulkan skor untuk kualifikasi Olimpiade 2020.

BERITA TERKAIT
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas