Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun Sport

Turun dengan Mayoritas Atlet Junior, Indonesia Diminta Menpora Perbaiki Peringkat di SEA Games 2019

Indonesia di 2017 silam finis di peringkat kelima dengan membawa pulang 38 emas, 63 perak, dan 90 perunggu.

Penulis: Abdul Majid
Editor: Hasiolan Eko P Gultom
zoom-in Turun dengan Mayoritas Atlet Junior, Indonesia Diminta Menpora Perbaiki Peringkat di SEA Games 2019
Tribunnews/Abdul Majid
Menpora Imam Nahrawi saat diwawancarai setelah menghadiri halalbihalal di Wisma Kemenpora, Jakarta, Selasa (11/6/2019). 

Laporan Wartawan Tribunnewes.com, Abdul Majid

 

 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) Imam Nahrawi telah menetapkan bahwa atlet Indonesia yang akan turun di SEA Games 2019 Filipina didominasi oleh atlet junior dengan perbandingan 60:40 persen.

Meski turun dengan mayoritas atlet junior, Menpora tetap menargetkan agar Indonesia bisa memperbaiki peringkat Indonesia yang di 2017 silam finis di peringkat kelima dengan membawa pulang 38 emas, 63 perak, dan 90 perunggu. 

“Selepas Ramadan, pelatnas kita sudah harus berlanjut. Toh seluruh cabor sudah mendapatkan seluruh suport pelatnas termasuk paragames di Solo sudah mendapat dukungan pemerintah. Itu artinya tidak ada waktu lagi biasa-biasa. Harus membuat terobosan besar agar di SEA Games nanti bisa mendapatkan peringkat lebih besar lagi,” kata Menpora di Kemenpora, Selasa (11/6/2019).

“Ini juga pembuktian atlet junior karena persentase 60 persen harus kita kawal, agar atlet kita lebih banyak pengalaman, peningkatan prestasi dari negara lain. Meskipun, kita tahu pemerintah sudah memutskan target pemerintah bukan lagi SEA Games, Asian Games dan Olimpiade,” sambungnya.

Berita Rekomendasi

Untuk diketahui, SEA Games yang akan dihelat di Filipina pada 30 November - 10 Desember 2019, Indonesia bakal menurunkan 35 cabor dari 56 cabor yang dipertandingkan.

Sementara itu, soal pemilihan kepala kontingen Indonesia (CdM) untuk SEA Games nanti, Menpora masih belum bisa membocorkan.

“(CdM) belum, yang pasti pernah  memimpin cabor. biar ada kedekatan emosional, memenej, sampai tahu kebutuhan atlet, tim, teknis di lapangan, itu penting sekali. betapa fungsi peran CdM itu amat sangat strategis untuk mengkomunikaskan yang disiapakan kontingen bilaman ada kesulitan finansial,” pungkasnya.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
×

Ads you may like.

© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas