Maria Sharapova Tantang Angelique Kerber di Babak Kedua Mallorca Open 2019
Eks petenis tunggal putri nomor satu dunia dari Rusia, Maria Sharapova, mengaku lega bisa kembali meraih kemenangan saat bertanding di lapangan rumput
Editor: Toni Bramantoro
TRIBUNNEWS.COM, MALLORCA - Eks petenis tunggal putri nomor satu dunia dari Rusia, Maria Sharapova, mengaku lega bisa kembali meraih kemenangan saat bertanding di lapangan rumput.
Kali terakhir Maria Sharapova bisa memenangi pertandingan di lapangan rumput alias grass-court ialah pada tahun 2015, tepatnya saat memenangi laga perempat final turnamen Grand Slam Wimbledon tahun itu.
Setelahnya, Sharapova tak lagi pernah bisa berjaya di lapangan jenis itu karena berbagai alasan, mulai dari cedera sampai kasus doping.
Kini, kolektor lima gelar Grand Slam itu sukses menuntaskan puasa kemenangannya di lapangan rumput dengan mengalahkan wakil Slovakia, Viktoria Kuzmova, pada babak kesatu Mallorca Open 2019 dengan skor 7-6(8), 6-0.
Berkat kemenangan tersebut, Sharapova pun melaju ke babak kedua dan akan menjumpai sesama mantan pemain nomor satu dunia yakni Angelique Kerber.
Petenis Jerman itu juga lolos setelah mengalahkan wakil Belgia, Ysaline Bonaventure, melalui duel tiga set yang berakhir dengan skor 7-5, 4-6, 6-2.
"Rasanya luar biasa bisa berada di sini, di Mallorca. Tempat yang sangat hebat untuk berlatih dan menjalani turnamen pemanasan," ucap Sharapova.
"Rasanya selalu menyenangkan bisa mendapatkan kemenangan. Ini adalah kemenangan pertama saya sejak sekitar tiga atau empat bulan lalu," kata Sharapova lagi.
Perjalanan karier tenis Maria Sharapova memang tak selalu mulus.
Selain tersandung kasus doping yang memaksanya menepi dari kompetisi tenis untuk beberapa waktu, cedera juga silih berganti menghantam dia.
Terkini, Sharapova mendapat cedera bahu yang membuat dia absen bertanding sejak Januari 2019.
Bahkan, petenis berusia 32 tahun itu harus mengambil wildcardagar bisa tampil pada Mallorca Open 2019.
"Saya betul-betul menantikan kesempatan untuk kembali dan menjalani pertandingan tenis," ucap Sharapova.
"Saya telah bekerja keras dan banyak dari itu berjalan sulit. Begitu banyak fokus saya dipakai untuk mengatasi cedera dan berusah membuatnya membaik," kata dia.
"Jadi, rasanya menyenangkan bisa lepas dari beban itu dan kembali bertanding, sesuatu hal yang sudah saya lakukan sejak kecil. Senang rasanya bisa mendapatkan perasaan itu lagi," tutur Sharapova lagi.
Maria Sharapova meraih puncak kejayaan di tenis pada tahun 2005.
Setelah meraih gelar Grand Slam pertamanya di Wimbledon 2004, petenis yang akrab disapa Masha itu menduduki peringkat kesatu dunia per 22 Agustus 2005.
Pada tahun 2006, Sharapova menjuarai turnamen Grand Slam US Open, disusul dengan titel Australian Open 2008 serta gelar French Open 2012 dan 2014.