Papua Kini Punya Venue Berstandar Internasional, Indonesia Siap Jadi Tuan Rumah Olimpiade 2032
tidak hanya Jakarta, tidak hanya Palembang, tidak hanya Kaltim, Riau, Bandung tapi di Papua ada venue berstandart dunia," kata Menpora Imam
Penulis: Abdul Majid
Editor: Hasiolan Eko P Gultom
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Abdul Majid
TRIBUNNEWS.COM, JAYAPURA – Setelah sukses menyelenggarakan Asian Games pada 2018 silam, Indonesia giliran menawarkan diri untuk menjadi tuan rumah Olimpiade 2032.
Perhelatan Pekan Olahraga Nasional (PON) ke-20 yang akan diadakan di Papua pada 2020, jadi salah satu ajang Indonesia untuk meyakinkan negara-negara lain bahwa Indonesia punya venue-venue berstandar internasional, dan siap menyelenggarakan Olimpiade 2032.
Baca: Papua Bakal Punya Istana Olahraga Lebih Besar dari Istora Senayan
Baca: Stadion Akuatik di Papua Gunakan Teknologi Secanggih yang Ada di Stadion Akuatik GBK
Baca: Jadi Venue PON 2020 Papua, Stadion Papua Bangkit Sudah Selesai 100 Persen
Baca: Kemegahan Stadion Papua Bangkit yang Sudah Selesai Dibangun
“Bersamaan di tahun 2020 ada Olimpiade Tokyo 2020 dan PON XX Papua ini akan menjadi ajang promosi bagi Indonesia meyakinkan negara-negara dunia bahwa Indonesia itu tidak hanya Jakarta, tidak hanya Palembang, tidak hanya Kaltim, Riau, Bandung tapi di Papua ada venue berstandart dunia," kata Menpora Imam Nahrawi dalam Rakor Percepatan Pembangunan Infrastruktur/GOR Guna Mendukung Pelaksaan PON XX 2020 di Hotel Aston, Jayapura, Papua, Jumat (21/6/2019).
Menurut Menpora kesempatan PON Papua akan dimaksimalkan dalam hal promosinya sehingga masyarakat tidak lagi melihat akan datangnya SEA Games Filipina tetapi semua terobsesi berpartisipasi mensukseskan PON Papua 2020.
“Saat ini orientasi pemerintah tidak lagi SEA Games tapi sudah Asian Games dan olimpiade untuk multieven internasionalnya,” tambahnya.
Sementara itu, Menpora yang didampingi Plt. Deputi Peningkatan Prestasi Olahraga Yuni Poerwanti juga menggarisbawahi pentingnya pematangan skema kepanitiaan dan SDM untuk PON XX/2020.
“Konsolidasi kepanitian harus lebih maksimal karena venue-venue ini tidak terpusat di Kota Jayapura saja tapi tersebar di beberapa kabupaten/kota ini tantangan dan baru pertama kali, PB PON harus sering konsolidasi dan memberi ruang masyarakat agar berpartisipasi/setidaknya menjadi volunter,” katanya.