PON 202 Papua Akan Kembali Digodok di Tingkat Kementerian dan Presiden
Pembahasan PON Papua pun masih akan berlanjut ke tingkat menteri sebelum akhirnya ke Presiden.
Penulis: Abdul Majid
Editor: Toni Bramantoro
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Abdul Majid
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Setelah pemerintah pusat dalam hal ini Kemenpora menggelar pertemuan dengan perwakilan induk cabang olahraga, dan dihadiri pula oleh Pelaksana Tugas Kadispora Papua Alexander Kapisa, untuk membahas PON XX Papua 2020, pembahasan PON Papua pun masih akan berlanjut ke tingkat menteri sebelum akhirnya ke Presiden.
Dalam pertemuan hari ini, Kemenpora sempat mengatakan bahwa PON Papua tetap berlangsung sesuai jadwal, 20 Oktober hingga 2 November 2020.
Permasalahan anggaran yang menjadi salah satu wacana PON Papua bakal diundur pun sudah dibicarakan, salah satunya adanya bantuan dana peralatan sebesar Rp 191 Miliar dari pemerintah pusat.
Namun, Alexander Kapisa menyebut perihal PON masih akan kembali dibahas dalam rapat tingkat menteri dan menunggu pertemuan antara Gubernur Papua Lukas Enembe dengan Presiden Joko Widodo.
“Tentu ini dinamika semuanya. Dinamika di lapangan berkatian dengan kesiapan, sisi pemeritnah dan masyarakat,” kata Alexander Kapisa saat menjawab soal adanya wacana diundurnya PON Papua.
“Ini yang mungkin selalu tentu sebagai wakil pemerintah pusat, bapak Gubernur akan selalu berkomunikasi dengan pemerintah pusat dalam hal ini Presiden,”
“Jadi memang dari sisi agenda, besok ada rapat ditingkat menteri yang dipimpin Menko PMK. kemudian akan dilanjutkan di bawa dalam rapat terbatas,” paparnya.
Alexander Kapisa berharap dari dua pertamuan nanti akan menghasilkan PON tetap berjalan sesuai jadwal dan keputusan itu juga bisa diterima oleh masyarakat Papua.
“Kita harap ada keputusan dua hari ke depan ini. dari sisi kami, tetap pelaksanaan PON ini on schedule. saya secara khusus di teknis yang menjadi driving force persiapan di papua, tanggal 20 oktober 2020,”
“Jangan sampai di tingkat pemerintah siap, tapi di masyarakatnya belum siap. Nah ini kan yang harus kita tata semua, Sehingga pilihan-pilihan itu selalu ada. Apakah pilihan yang bersifat realistis, ideal atau yang bersifat moderat,” pungkasnya.