Spens Stuber Mehue Bantu Harumkan Indonesia di Kancah Dunia
Salah satu atlet tim dragon boat Indonesia, Spens Stuber Mehue asal Papua mengaku bangga akan raihan ini.
Penulis: Abdul Majid
Editor: Hasiolan Eko P Gultom
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Abdul Majid
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Tim dragon boat (perahu naga) Indonesia sukses mengharumkan Indonesia setelah memboyong dua emas, tiga perak dan dua perunggu pada kejuaraan dunia, 14th IDB World Dragon Boat Racing Championsip 2019 di Pattaya, Thailand pada 21-25 Agustus 2019.
Atas raihan itu, pemerintah melalui Kemenpora pun menggelontorkan bonus sebesar Rp 3,7 miliar yang diberikan Menpora Imam Nahrawi di Padepokan Waduk Jatiluhur, Purwakarta, Jawa Barat, Jumat (30/8/2019).
Salah satu atlet tim dragon boat Indonesia, Spens Stuber Mehue mengaku bangga akan raihan ini.
Bahkan ia mengatakan prestasi ini merupakan pencapaiannya tertinggi selama 11 tahun masuk pelatnas.
“Saya masuk pelatnas sejak 2008. Prestasi ini (juara dunia) jadi yang paling berkesan. Soal bonus sebenarnya kami tidak memikirkan, karena kami hanya fokus latihan dan tanding saja,” kata Spens.
“Kami berterima kasih kepada pemerintah karena bisa kasih bonus lagi buat kami,” sambungnya.
Dari hasil ini, pria kelahiran Sentani, Jayapura 29 tahun silam itu mengaku optimistis timnya bisa tampil maksimal dan meraih medali emas pada SEA Games 2019.
Ia menilai, di Asia Tenggara Thailand masih menjadi lawan yang harus diwaspadai.
“Di SEA Games kami percaya (bisa meraih emas), kalau lawan paling kuat Thailand, tapi kemarin mereka kalah sama kita,” ujarnya.
Bakat Dari Papua
Spens yang kerap membantu tim perahu naga mangharumkan Indonesia di kancah dunia sempat bercerita mengenai perjuangannya sejak kecil.
Lahir di tanah Papua, tepatnya di daerah danau Sentani, Jayapura membuat spens sangat akrab dengan dunia air. Ketika masih anak-anak Spens kerap bermain perahu.
“Di Danau Sentani banyak anak-anak yang suka main perahu. Di sana juga ada pembinaannya,” ujar Spens.
Menginjak remaja, Spens mulai bertekad untuk menjadi atlet. Sempat berpikir menjadi atlet voli, namun pada akhirnya Spens ditakdirkan menjadi atel dayung.
“Saya sempat mau jadi atlet voli, tapi tidak jadi. Tahun 2003 saya merantau ke Banten ikut dayung, terus 2008 baru masuk pelatnas sampai sekarang,” ceritanya.
Spens merupakan satu diantara anak Papua lainnya yang kerap berjasa mengharumkan Indonesia.
Untuk itu, Spens berharap gejolak yang terjadi beberapa hari ini di tanah kelahirannya agar cepat pulih.
“Saya harap semua segera selesai, damai. Seharusnya kita semua sama-sama. Jangan terpecah belah, kita semua Indonesia,” harapnya.