Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun Sport

Audisi PB Djarum Tahun Depan Ditiadakan, Tanggapan Susy Susanti hingga Duduk Perkaranya

Audisi PB Djarum tidak akan ada lagi tahun depan, tanggapan Susy Susanti hingga duduk perkaranya.

Penulis: Pravitri Retno Widyastuti
Editor: Sri Juliati
zoom-in Audisi PB Djarum Tahun Depan Ditiadakan, Tanggapan Susy Susanti hingga Duduk Perkaranya
DOK. PB DJARUM
Audisi PB Djarum tidak akan ada lagi tahun depan, tanggapan Susy Susanti hingga duduk perkaranya. 

Meski begitu, Audisi Umum Beasiswa Bulu Tangkis 2019 dipastikan akan tetap berlanjut hingga babak final di Kudus pada November mendatang.

Baca: Alasan PB Djarum Hentikan Audisi Umum Beasiswa Bulu Tangkis Tahun Depan

Baca: Persaingan Pebulu Tangkis Tampil di Olimpiade 2020 Masih Terbuka Lebar

Yoppy juga memastikan sekolah bulu tangkis binaan Djarum akan tetap hidup, tapi tidak melakukan audisi ke daerah-daerah seperti sebelumnya.

"PB Djarum tetap jalan terus. Yang hilang hanya audisinya saja," ujarnya.

Pria kelahiran 1961 ini mengatakan, PB Djarum mungkin saja akan kembali ke cara konvensional untuk mencari bibit bulu tangkis berbakat.

Yakni dengan cara datang ke turnamen daerah dan memberi penawaran pada pemain potensial.

"Untuk pencarian pemain baru kami mungkin akan kembali ke cara konvensional. PB Djarum akan datang ke turnamen-turnamen daerah dan melihat pemain potensial."

"Kalau ada, ya kami berikan penawaran," jerlas Yoppy.

BERITA TERKAIT

Tanggapan Susy Susanti

Kepala Bidang Pembinaan dan Prestasi PB PBSI, Susy Susanti.
Kepala Bidang Pembinaan dan Prestasi PB PBSI, Susy Susanti. (KOMPAS.com/FAISHAL RAIHAN)

Kepala Bidang Pembinaan dan Prestasi PB PBSI, Susy Susanti memberikan tanggapannya terkait ditiadakannya Audisi PB Djarum tahun depan.

Selain semakin sedikitnya bibit bulu tangkis yang terjaring, Susy juga mengatakan tidak adanya Audisi Umum Beasiswa Bulu Tangkis tahun depan bisa menghambat pembinaan usia dini.

"Pastinya bakat-bakat yang terjaring tidak akan sebanyak seperti sekarang dan tahun-tahun sebelumnya" ujar Susy kepada awak media, termasuk Kompas.com, seusai konferensi pers.

"Itu juga bisa menghambat pembinaan usia dini. Kita kan ada kategori usia dini (< 11 tahun), anak-anak (11-13 tahun), pemula (13-15 tahun), remaja (15-17 tahun), dan taruna (17-19 tahun)," tambah dia.

Baca: PB Djarum Pamit, Tak Ada Lagi Audisi Umum Beasiswa Bulutangkis Tahun Depan

Baca: Djarum Foundation Berikan Mohammad Ahsan Bonus Rp 550 Juta

Secara tersirat, Susy menyayangkan pihak yang mengklaim Audisi Umum Beasiswa Bulu Tangkis merupakan bentuk eksploitasi anak.

Ia mempertanyakan mengapa olahraga yang bukan merupakan hal negatif tidak mendapat dukungan.

Halaman
123
Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas