Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun Sport

Audisi PB Djarum Tahun Depan Ditiadakan, Tanggapan Susy Susanti hingga Duduk Perkaranya

Audisi PB Djarum tidak akan ada lagi tahun depan, tanggapan Susy Susanti hingga duduk perkaranya.

Penulis: Pravitri Retno Widyastuti
Editor: Sri Juliati
zoom-in Audisi PB Djarum Tahun Depan Ditiadakan, Tanggapan Susy Susanti hingga Duduk Perkaranya
DOK. PB DJARUM
Audisi PB Djarum tidak akan ada lagi tahun depan, tanggapan Susy Susanti hingga duduk perkaranya. 

Audisi PB Djarum tidak akan ada lagi tahun depan, tanggapan Susy Susanti hingga duduk perkaranya.

TRIBUNNEWS.COM - Audisi Umum Beasiswa Bulu Tangkis tahun depan akan ditiadakan oleh PB Djarum.

Tahun 2019 menjadi tahun terakhir acara pencarian bibit pebulu tangkis di Indonesia.

Ditiadakannya Audisi Umum PB Djarum adalah karena adanya klaim dari Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) yang menyebutkan acara tersebut memanfaatkan anak-anak untuk mempromosikan merek Djarum.

Dikutip Tribunnews dari Kompas.com, keputusan ini telah dikonfirmasi Direktur Program Bakti Olahraga Djarum Foundation, Yoppy Rosimin.

Program Director Bakti Olahraga Djarum Foundation, Yoppy Rosimin, saat jumpa pers Audisi Umum Beasiswa Bulutangkis 2019 di Hotel Aston Imperium, Purwokerto, Sabtu (7/9/2019).
Program Director Bakti Olahraga Djarum Foundation, Yoppy Rosimin, saat jumpa pers Audisi Umum Beasiswa Bulutangkis 2019 di Hotel Aston Imperium, Purwokerto, Sabtu (7/9/2019). (DOK. PB DJARUM)

Baca: Hasil Lengkap Semifinal Chinese Taipei Open 2019 - Skuad Bulu Tangkis Indonesia Terpaksa Gigit Jari

Baca: Rudy Hartono Tak Segan Menyebut Hendra Setiawan sebagai Sosok Pebulu Tangkis Luar Biasa

"Tahun ini merupakan tahun perpisahan dari kami. Tahun depan event audisi ditiadakan," kata Yoppy saat konferensi pers di Hotel Aston Imperium Purwokerto, Sabtu (7/9/2019).

Lebih lanjut, Yoppy mengatakan, pihaknya telah mengusulkan dua opsi sebagai jalan tengah agar Audisi Umum Beasiswa Bulu Tangkis tetap berjalan.

BERITA TERKAIT

Meski begitu, KPAI menolak usulan Yoppy dan meminta audisi dilaksanakan secara steril dari merek Djarum.

"Saya sudah kasih usul tidak ada nama Djarum untuk nama event-nya. Selain itu, jersey yang dipakai peserta juga tidak ada tulisan Djarum-nya dan mereka bisa memakai kaus yang dibawa sendiri," terang Yoppy.

"Saya tidak bisa menghapus nama Djarum sama sekali. Wong ini juga menurut saya sudah sangat berkurang embel-embel Djarum-nya," lanjut dia.

Yoppy mengatakan, ia tidak tahu secara pasti berapa lama Audisi Umum Beasiswa Bulu Tangkis akan vakum.

Ia menyerahkan semuanya ke publik dan mempersilakan pihak mana saja untuk menggantikan audisi tersebut.

Yoppy juga menyebutkan lebih baik menghentikan audisi jika tidak ada titik temu.

Seorang peserta mengikuti Audisi Umum Djarum Beasiswa Bulu Tangkis 2019.
Seorang peserta mengikuti Audisi Umum Djarum Beasiswa Bulu Tangkis 2019. (DOK. PB DJARUM)

"Saya sudah memberikan usulan, tetapi kalau tidak ada titik temu, ya lebih baik berhenti saja," terang dia.

Meski begitu, Audisi Umum Beasiswa Bulu Tangkis 2019 dipastikan akan tetap berlanjut hingga babak final di Kudus pada November mendatang.

Baca: Alasan PB Djarum Hentikan Audisi Umum Beasiswa Bulu Tangkis Tahun Depan

Baca: Persaingan Pebulu Tangkis Tampil di Olimpiade 2020 Masih Terbuka Lebar

Yoppy juga memastikan sekolah bulu tangkis binaan Djarum akan tetap hidup, tapi tidak melakukan audisi ke daerah-daerah seperti sebelumnya.

"PB Djarum tetap jalan terus. Yang hilang hanya audisinya saja," ujarnya.

Pria kelahiran 1961 ini mengatakan, PB Djarum mungkin saja akan kembali ke cara konvensional untuk mencari bibit bulu tangkis berbakat.

Yakni dengan cara datang ke turnamen daerah dan memberi penawaran pada pemain potensial.

"Untuk pencarian pemain baru kami mungkin akan kembali ke cara konvensional. PB Djarum akan datang ke turnamen-turnamen daerah dan melihat pemain potensial."

"Kalau ada, ya kami berikan penawaran," jerlas Yoppy.

Tanggapan Susy Susanti

Kepala Bidang Pembinaan dan Prestasi PB PBSI, Susy Susanti.
Kepala Bidang Pembinaan dan Prestasi PB PBSI, Susy Susanti. (KOMPAS.com/FAISHAL RAIHAN)

Kepala Bidang Pembinaan dan Prestasi PB PBSI, Susy Susanti memberikan tanggapannya terkait ditiadakannya Audisi PB Djarum tahun depan.

Selain semakin sedikitnya bibit bulu tangkis yang terjaring, Susy juga mengatakan tidak adanya Audisi Umum Beasiswa Bulu Tangkis tahun depan bisa menghambat pembinaan usia dini.

"Pastinya bakat-bakat yang terjaring tidak akan sebanyak seperti sekarang dan tahun-tahun sebelumnya" ujar Susy kepada awak media, termasuk Kompas.com, seusai konferensi pers.

"Itu juga bisa menghambat pembinaan usia dini. Kita kan ada kategori usia dini (< 11 tahun), anak-anak (11-13 tahun), pemula (13-15 tahun), remaja (15-17 tahun), dan taruna (17-19 tahun)," tambah dia.

Baca: PB Djarum Pamit, Tak Ada Lagi Audisi Umum Beasiswa Bulutangkis Tahun Depan

Baca: Djarum Foundation Berikan Mohammad Ahsan Bonus Rp 550 Juta

Secara tersirat, Susy menyayangkan pihak yang mengklaim Audisi Umum Beasiswa Bulu Tangkis merupakan bentuk eksploitasi anak.

Ia mempertanyakan mengapa olahraga yang bukan merupakan hal negatif tidak mendapat dukungan.

"Ini bulu tangkis loh, ini olahraga, bukan hal yang negatif, kenapa tidak didukung?" tanya Susy.

"Apalagi, ini bisa menghadirkan prestasi untuk bangsa," tandas dia.

Duduk perkara

Audisi PB Djarum dinilai telah mengekspolitasi anak dengan mengacu pada PP Nomor 109 Tahun 2012 tentang Pengamanan Bahan yang Mengandung Zat Adiktif Berupa Produk Tembakau bagi Kesehatan.

Pada PP 109, terutama pasal 47, tertulis, "Setiap penyelenggaraan kegiatan yang disponsori produk tembakau dan atau bertujuan untuk mempromosikan produk tembakau dilarang mengikutsertakan anak dibawah usia 18 tahun".

Mengutip Kompas.com, KPAI menilai Djarum Foundation memanfaatkan anak-anak untuk mempromosikan merek Djarum dalam kegiatan audisi bulu tangkis.

Tak hanya KPAI, Kemenko PMK, Kemenpora, Bappenas, dan BPOM juga menyepakati hal tersebut dalam pertemuan di Kantor KPAI pada awal Agustus 2019 lalu.

Peraih Super Tiket Audisi Umum Djarum Beasiswa Bulu Tangkis 2019 di Bandung.
Peraih Super Tiket Audisi Umum Djarum Beasiswa Bulu Tangkis 2019 di Bandung. (DOK. PB DJARUM)

KAPI pun meminta pada Djarum Foundation untuk menghentikan penggunaan anak sebagai media promosi merek Djarum sesegera mungkin.

Baca: Eksploitasi Anak pada Audisi Umum Djarum Bulutangkis Beasiswa kata Kevin Salah Sambung

Baca: Tiga Pebulutangkis Junior Indonesia Binaan Djarum Juga Dapat Bonus dari Pak Yoppy Rosimin

"Mau tidak mau harus berubah nama, karena di sini detail sekali dalam peraturannya," kata Sitti Hikmawatty selaku anggota KPAI.

"Jangankan nama, warna saja yang menyerupai (brand image) sudah harus dihapus," lanjut dia.

Sitti pun berharap Djarum Foundation bisa membuat audisi bulu tangkis ramah anak, sesuai dengan PP 109 tahun 2012.

(Tribunnews.com/Pravitri Retno W, Kompas.com/Faishal Raihan/Nugyasa Laksamana)

Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas