Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun Sport

KPAI Buka Suara Terkait Keputusan PB Djarum: Tidak Terbersit Niat Hentikan Audisi

KPAI buka suara terkait keputusan PB Djarum: Tidak terbersit niat untuk hentikan audisi.

Penulis: Pravitri Retno Widyastuti
Editor: Gigih
zoom-in KPAI Buka Suara Terkait Keputusan PB Djarum: Tidak Terbersit Niat Hentikan Audisi
DOK. PB Djarum
Liliyana Natsir saat memberikan tanda tangan pada peserta Audisi Umum Beasiswa Bulu Tangkis PB Djarum di Purwokerto. 

KPAI buka suara terkait keputusan PB Djarum: Tidak terbersit niat untuk hentikan audisi.

TRIBUNNEWS.COM - Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) buka suara terkait keputusan PB Djarum menghentikan audisi umum beasiswa bulu tangkis mulai 2020 mendatang.

Ketua KPAI, Susanto, menegaskan pihaknya tidak memiliki niat untuk menghentikan audisi PB Djarum.

Susanto mengatakan KPAI justru mendukung adanya audisi dan pengembangan bakat serta minat dibidang bulu tangkis.

Ketua KPAI Susanto di kantor KPAI, Jakarta Pusat, Rabu (13/3/2019).
Ketua KPAI Susanto di kantor KPAI, Jakarta Pusat, Rabu (13/3/2019). (Kompas.com/Fitria Chusna Farisa)

"Perlu kami sampaikan bahwa KPAI tidak terbesit niat untuk menghentikan audisi," ujar Susanto dalam keterangan tertulisnya, Senin (9/9/2019), seperti dilansir Kompas.com.

Baca: Polemik Audisi PB Djarum Dihentikan, Para Atlet hingga Menpora Buka Suara, KPAI Beri Tanggapan

Baca: Legenda Bulutangkis Buka Suara Soal Audisi PB Djarum yang Dihentikan Tahun Depan, Apa Kata Mereka?

Meski begitu, Susanto menjelaskan sesuai Peraturan Pemerintah Nomor 109 Tahun 2012, dalam penyelenggaraan audisi tidak boleh menggunakan nama merek, logo, dan gambar produk tembakau.

"Kami mendukung agar prestasi anak terus bertumbuh dan membanggakan Indonesia ke depan."

Berita Rekomendasi

"Jadi, peraturan KPAI hanya menjalankan tugas agar peraturan tersebut ditaati oleh semua pihak," tandas dia.

Tak hanya KPAI, pemerhati anak Seto Mulyadi atau yang akrab disapa Kak Seto, juga memberikan tanggapannya terkait keputusan PB Djarum.

Kak Seto menilai PB Djarum bersikap seperti anak kecil sedang ngambek.

"Saya melihat ini kok kayak anak kecil yang sedang ngambek," kata Seto Mulyadi saat dihubungi Kompas.com, Minggu (8/9/2019) malam.

Ketua Lembaga Perlindungan Anak Indonesia Seto Mulyadi sedang menghadiri media talk di Kementerian Pemberdayaan Perempuan Dan Perlindungan Anak Republik Indonesia, Jakarta Pusat, Jumat (15/3/2019). Program yang sedang dirancang oleh Lembaga Perlindungan Anak Indonesia yaitu menerbitkan buku cerita tentang bencana supaya yang berada di daerah bencana tetap semangat dan selalu waspada, membuat lagu-lagu dan memberikan seminar-seminar pelatihan-pelatihan untuk orang tua yang intinya kampanye untuk stop kekerasan terhadap anak. TRIBUNNEWS/MUHAMMAD FADHLULLAH
Ketua Lembaga Perlindungan Anak Indonesia Seto Mulyadi sedang menghadiri media talk di Kementerian Pemberdayaan Perempuan Dan Perlindungan Anak Republik Indonesia, Jakarta Pusat, Jumat (15/3/2019). Program yang sedang dirancang oleh Lembaga Perlindungan Anak Indonesia yaitu menerbitkan buku cerita tentang bencana supaya yang berada di daerah bencana tetap semangat dan selalu waspada, membuat lagu-lagu dan memberikan seminar-seminar pelatihan-pelatihan untuk orang tua yang intinya kampanye untuk stop kekerasan terhadap anak. TRIBUNNEWS/MUHAMMAD FADHLULLAH (Tribunnews/MUHAMMAD FADHLULLAH)

Menurut Kak Seto, langkah yang dilakukan KPAI sudah benar, hanya menujuk peraturan soal larangan eksploitasi anak melalui iklan merek Djarum yang identik dengan rokok.

Bukan melarang audisi umum beasiswa bulu tangkis yang digelar PB Djarum.

Lebih lanjut, Kak Seto menerangkan yang sebenarnya menjadi masalah adalah brand image.

Halaman
12
Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas