289 Lolos Tahap Screening Audisi Umum Beasiswa Bulutangkis di Solo Raya
Audisi Umum Beasiswa Bulutangkis 2019 di Solo Raya dimulai pada Minggu (27/10) pagi, di GOR RM Said, Karanganyar, Jawa Tengah.
Editor: Toni Bramantoro
TRIBUNNEWS.COM, SOLO RAYA – Audisi Umum Beasiswa Bulutangkis 2019 di Solo Raya dimulai pada Minggu (27/10) pagi, di GOR RM Said, Karanganyar, Jawa Tengah.
Di hari pembuka ajang pencarian bibit-bibit pebulutangkis calon juara dunia tersebut bermula dengan Tahap Screening.
Sebanyak 425 pertandingan digelar di tujuh lapangan yang ada di dalam gedung olahraga ini, guna menyeleksi para atlet muda yang terbagi dalam dua kelompok usia, U-11 (di bawah usia 11 tahun) dan U-13 (di bawah usia 13 tahun), baik putra maupun putri.
Dalam tahapan ini, setiap peserta bertanding dengan lawan yang sesuai kategori usia masing-masing dalam durasi sekitar sepuluh menit.
Selama waktu pertandingan itu, Tim Pencari Bakat menyeleksi siapa saja peserta yang berhak melaju ke Tahap Turnamen.
Para legenda bulutangkis Indonesia serta jajaran pelatih PB Djarum yang termasuk dalam Tim Pencari Bakat, terdiri dari Fung Permadi, Denny Kantono, Fran Kurniawan, Sigit Budiarto, Lilyana Natsir, Ellen Angelina, Basri Yusuf, Komala Dewi, Bandar Sigit, Imam Tohari, Reni Ardhianingrum, dan Engga Setiawan.
Jumlah peserta di Tahap Screening yang mencapai angka 863 menunjukkan antusiasme masyarakat, khususnya di Jawa Tengah, terhadap olahraga bulutangkis. Keresidenan Surakarta kembali mendominasi jumlah peserta Audisi Umum tahun ini.
Kota Surakarta dengan mencapai angka 108 peserta, Kabupaten Boyolali (97), Kabupaten Karanganyar (87), Kabupaten Sukoharjo (85), dan Kabupaten Klaten (48), tercatat sebagai lima teratas pemasok atlet pada Audisi Umum di Karanganyar.
"Jumlah peserta memang untuk setiap kota Audisi Umum memang lebih banyak dari tahun lalu, jadi lonjakan dari sisi jumlah sudah kita antisipasi. Dan di sisi lain, Tim Pencari Bakat melakukan proses seleksi yang ketat di Tahap Screening pada hari ini, untuk memilih bibit-bibit yang pantas untuk bersaing lagi besok di Tahap Turnamen," jelas Manager Tim PB Djarum, Fung Permadi.
Meski baru di Tahap Screening, lanjut Fung, potensi para peserta cukup menjanjikan. Para calon peraih beasiswa bulutangkis dari Djarum Foundation ini memiliki teknik dasar bermain yang baik.
"Tahap Screening ini baru permulaan, masih ada dua hari ke depan di Tahap Turnamen bagi mereka untuk saling bertarung,” jelasnya.
Di sela-sela hari pertama gelaran pencarian talenta muda bulutangkis ini, Fung juga menyampaikan apresiasinya terhadap upaya para orangtua yang datang dari jauh ke Karanganyar, guna menyalurkan bakat anak-anak mereka melalui bulutangkis. Di sisi lain, menurutnya, para atlet muda ini pun memiliki gairah yang besar untuk membanggakan Indonesia melalui bulutangkis, dengan mengawali perjalanan mereka melalui Audisi Umum.
Audisi Umum di Karanganyar juga didatangi atlet-atlet asal luar Pulau Jawa. Dari Pulau Sumatera, tercatat atlet-atlet Medan, Pematang Siantar, Bengkulu Utara, Jambi, dan Palembang. Kalimantan Selatan menjadi salah satu provinsi pemasok atlet terbanyak asal Pulau Kalimantan. Tak kalah hebatnya pula dengan perjuangan seorang atlet asal Merauke, Papua, datang dari ujung timur negeri ini untuk mengikuti Audisi Umum di Karanganyar.
"Bibit-bibit bulutangkis yang datang dari berbagai pelosok daerah di Indonesia menandakan bahwa perkembangan bulutangkis di luar Pulau Jawa semakin baik," puji pria yang kali pertama bergabung dengan PB Djarum pada September 1983.
Dari hari pembuka Audisi Umum Djarum Beasiswa Bulutangkis 2018 di Karanganyar, sebanyak 289 peserta dinyatakan lolos Tahap Screening, yang terdiri dari 110 peserta di kelompok usia U-11 Putra, 32 peserta (U-11 Putri), 105 peserta (U-13 Putra), dan 42 peserta (U-13 Putri).
Keesokan harinya, Senin (29/10), para pebulutangkis muda ini kembali bertarung di Tahap Turnamen. Mereka akan menunjukkan bakat terbaik mereka guna menjaga peluang meraih Super Tiket menuju tahap Final Audisi di Kudus pada 20-22 November 2019.