Bike Fest 2019: Rayakan 30 tahun Polygon Bikes Berkarya di Industri Sepeda
Perjalanan salah satu industri sepeda tanah air, Polygon Bikes dimulai dari tahun 1989. Awalnya Polygon Bikes fokus pada pengembangkan brand secara
Editor: Toni Bramantoro
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Perjalanan salah satu industri sepeda tanah air, Polygon Bikes dimulai dari tahun 1989. Awalnya Polygon Bikes fokus pada pengembangkan brand secara mandiri untuk tanah air.
Mulai tahun 2000, tidak hanya memasuki pasar ekspor, Polygon Bikes mulai melakukan ekspansi manufaktur dengan pengembangan fasilitas berteknologi tinggi sesuai dengan standar internasional dan terus melahirkan karya-karya yang terus berevolusi dan menginspirasi.
Di tahun 2019, tepat di tahun dimana 30 tahun Polygon berkarya; produk Polygon telah diterima tidak hanya oleh pasar nasional, namun juga internasional dengan distribusi di ± 900 jaringan outlet yang tersebar di 29 negara.
“Sebagai brand global, Polygon menyadari bahwa setiap pencapaian brand merupakan hasil dari dukungan seluruh stake holders kami, Polygon Family-yang selama 30 tahun terus mendukung dan tumbuh bersama kami. Di momen ini, menghadirkan event Bike Fest tidak hanya mengapresiasi namun juga momen untuk berkumpul dengan seluruh Polygon Family terutama di Indonesia,” ungkap Head of Marketing Communications Polygon Bikes Indonesia, Yunike Maris.
Bike Fest merupakan perayaan yang menggabungkan gaya hidup bersepeda, musik, dan kuliner dalam satu hari. Polygon Bike Fest 2019 mengangkat tema “Rumah”; dalam perayaan ini Polygon ingin memperkenalkan kembali tempat dimana Polygon memulai semuanya, yaitu di pabrik Polygon yang disebut dengan istilah “rumah”.
Event yang digelar pada Sabtu (26/10) di Sidoarjo, Jawa Timur ini dihadiri kurang lebih 3000 peserta dari berbagai daerah, baik kalangan pesepeda maupun non pesepeda.
Dengan konsep yang jarang ditawarkan oleh brand sejenis, event ini diharapkan bisa memberikan interaksi dan pengalaman berbeda untuk setiap tamu dan peserta yang hadir. Rangkaian acara diawali dengan National Video Challenge, kompetisi video digital yang diikuti oleh ratusan peserta umum dan komunitas sepeda dari berbagai daerah di seluruh Indonesia.
“Melalui challenge ini kami ingin mengajak masyarakat Indonesia dan komunitas sepeda juga bersama merasakan momen perayaan 30 tahun. Para pemenang lomba juga kami undang ke pabrik Sidoarjo untuk ikut dalam perayaan Bike Fest yang kami adakan," tutur Yunike.
Pada acara Polygon Bike Fest juga hadir berbagai games, challenge, test ride, coaching clinic bersama atlet sepeda nasional, performance dari Navicula & D'Masiv, kuliner serta food truck festival. Pada perayaan ini Polygon Bikes juga melakukan launching sepeda elektrik seri terbaru dan sepeda edisi khusus 30 tahun–disamping menghadirkan 3 tokoh inspirasional yang hadir dengan ceritanya.
“Salah satu concern kami adalah menginspirasi banyak orang melalui bersepeda, dan di momen 30 tahun ini; kami mengundang tokoh yang kami anggap mampu memberikan inspirasi dan memberikan perubahan positif lewat bersepeda bagi masyarakat Indonesia," tambah Yunike.
Ketiga tokoh ini antara lain Dadang Hidayat–pensiunan engineer sukses sebuah rumah sakit di Jakarta yang memutuskan menjual seluruh asset transportasi-nya dan hanya menggunakan sepeda sebagai alat transportasi sehari-harinya, Kuzmawati Yazid–yang mimpinya menjadi atlet sempat ditentang oleh orang tuanya namun berhasil menjadi atlit XC wanita nomor satu Indonesia dan memenangkan perlombaan bergengsi di luar negeri, dan Lutfi Maiza Kusuma, yang bersepeda touring dari Malang ke China selama satu tahun untuk melamar kekasihnya
“Kami akan membagikan 7 cerita inspirastif sepanjang tahun 2019-2020. Polygon Bikes akan terus memotivasi dan mengispirasi masyarakat Indonesia untuk dapat menjalani hidup dengan penuh semangat, bergerak maju, dan berani menentukan tujuan hidup mereka. Dan dalam rangka untuk melanjutkan dekade ke-4 lewat produk kami, kami tidak akan berhenti menghadirkan seri sepeda yang menawarkan nilai lebih bersepeda," papar Yunike.