Johann Zarco Minta Maaf Kepada Honda Atas Hasil yang Dicapai di MotoGP Australia 2019
Pembalap LCR Honda Idemitsu, Johann Zarco, mengatakan bahwa dia hanya diharapkan bisa menikmati balapan oleh bos Honda, Alberto Puig.
Editor: Toni Bramantoro
TRIBUNNEWS.COM, PHILLIPS ISLAND - Pembalap LCR Honda Idemitsu, Johann Zarco, mengatakan bahwa dia hanya diharapkan bisa menikmati balapan oleh bos Honda, Alberto Puig.
Sosok pembalap baru LCR Honda Idemitsu, Johann Zarco, merupakan salah satu rider yang menjadi pusat perhatian pada gelaran MotoGP Australia 2019 akhir pekan lalu.
Pembalap yang biasanya terlihat mengenakan kostum hitam-oranye khas KTM tersebut kemarin tampil berbeda di balik seragam putih-merah.
Selain karena perbedaan penampilan yang mencolok tersebut, performa Zarco di atas motor Honda juga ditunggu-tunggu.
Hal ini tak lepas dari pernyataan kontroversial yang dinyatakan pembalap asal Prancis tersebut saat konferensi pers beberapa hari yang lalu.
Zarco sempat sesumbar bahwa dengan motor RC213V yang ditungganginya sekarang, dia siap berjajar di posisi 10 besar.
Namun, hal itu tidak terbukti.
Pembalap yang pernah tampil apik bareng Yamaha Tech3 ini hanya bertengger di posisi ke-13 pada akhir balapan.
Dirinya bahkan terpaut 26 detik dari pemenang balapan yang sama-sama menggunakan motor Honda, Marc Marquez.
Mengenai hasil minor yang didapatnya itu, Zarco mengaku tidak terlalu mempermasalahkannya.
Dia justru menggunakan pernyataan bos Honda, Alberto Puig, sebagai tameng atas kegagalan bersinar pada debutnya bersama skuad satelit Honda tersebut.
"Pertama-tama, saya berterima kasih atas kesempatan yang diberikan kepada saya," tutur Zarco.
"Saya hanya mendapat instruksi dari Honda untuk menikmati balapan kali ini, tanpa perlu banyak berpikir soal masa depan saya," kata dia lagi.
Zarco lantas menambahkan bahwa dia sempat mengutarakan permohonan maaf kepada Honda karena gagal memberikan hasil terbaik pada akhir pekan kemarin.
Sementara itu, dua pembalap dengan motor Honda yakni Marc Marquez dan Cal Crutchlow berhasil menginjakkan kaki di podium Sirkuit Phillip Island.
Dengan demikian, di antara para rider RC213V, Johann Zarco hanya lebih baik dari Jorge Lorenzo yang terbenam di posisi 16.
"Saya sudah menghubungi Alberto (Puig) untuk minta maaf karena posisi saya tidak cukup baik dibandingkan rider Honda yang lain," ujar dia.
"Namun, dia berkata, 'Tidak masalah. Kita akan meraih hasil yang berbeda di Malaysia'," kata Zarco.
Terlepas dari hasil minor Zarco, Honda sudah berhasil "mengawinkan" dua gelar juara dunia MotoGP 2019, pembalap dan konstruktor.
Skuad balap motor berlogo sayap tunggal tersebut sukses melanggengkan dominasi mereka dalam tujuh musim terakhir penyelenggaraan MotoGP.
Tercatat, selain pada tahun 2015, mereka selalu bisa membawa Marc Marquez ke singgasana juara dunia pembalap pada akhir musim.