Gelar 'National Dialogue Youth Co: LAB 2019', Kemenpora Harap Dapat Masukan dari Sosiopreuner
Kegiatan ini inisiasi dari UNDP Indonesia yang dikuatkan oleh City Foundation. Kemenpora sebagai co house atau tuan rumah bersama dengan kegiatan ini.
Editor: Hasiolan Eko P Gultom
Ini adalah event kedua, di mana Kemenpora baru bergabung saat ini dan di tahun-tahun mendatang selalu bergabung dengan kegiatan ini. Kemenpora sudah MoU dengan city foundation, UNDP untuk melanjutkan kolaborasi diberbagai daerah lainnya.
Acara ini digelar setiap tahun dan puncak acaranya di Kemenpora. Ada rangkaian kegiatan yang bernama Ideatonesia yang diselenggarakan di Pontianak, Kupang serta Balikpapan dan mereka yang menyeleksi.
Mereka diberikan peningkatan kapasitas dibidang sosiopreuner kemudian dari sini mereka diminta untuk mengusukkan project kemudian diberi waktu untuk mematangkan projectnya dan dinilai masuklah pada tahapan yout collage.
“Kemarin tanggal 30 kita melakukan seleksi untuk menentukan nomor satu, dua dan tiga,” tambah Imam.
Kemenpora akan menggelar acara ini setiap tahun dengan tahapan acara yang sama seperti ini dan acara puncaknya selalu berpindah.
Tahun lalu puncak acara digelar di Denpasar. Tahun ini digelar di Jakarta. “Tahun depan belum tahu karena menyesuaikan kegiatan dari UNDP maupun Citi Bank,” kata dia.
Tahun ketiga tentu saja keterlibatannya makin banyak namun ketika masuk masa seleksi tentu akan terseleksi sesuai kualifikasi yang dimiliki oleh peserta.
Misal pada pemilihan ideatonesia yang kedua di Kupang dari 200 pelamar, baru bisa ditampung 50 peserta. Jadi harus menolak 150 pemuda yang berminat.
Hasil konkret pertemuan pertama ada data-data seperti misalnya ada sejumlah enterpreuner yang sudah tumbuh.
“Jadi sosiopreuner-nya sudah melakukan pemberdayaan sejumlah orang yang banyak. Jumlah unit-unit sosiopreuner-nya juga sudah dapat dicapai angka tertentu,” kata Imam.
Sementara itu, salah satu peserta bernama Yeni aryanti dari Ureports Indonesia mengaku sangat senang mengikuti kegiatan tersebut.
“Di sini ternyata banyak berkumpul berbagai kalangan baik dari start up, bisnis pemula, pemilik ide, perwakilan pemerintah sehingga bisa bertukar pengalaman dan pendapat dalam membangun bisnis di wilayah kita masing-masing,” kata dia.
Dia berharap dari kegiatan itu pemerintah bisa mendengar rekomendasi-rekomendasi dalam mempermudah langkah wirausahawan muda dalam menjadi start up pebisnis muda.
“Kegiatan ini perlu dilakukan secara berkesinambungan karena sebagai pemula wajib dibimbing agar sustainable sampai bisa stabil di bisnisnya,” kata dia.