Jurus Sang Jenderal Mochamad Iriawan Persatukan Pendukung Antar-klub
Ketua Umum PSSI akan membentuk satu direktorat atau divisi khusus yang bertugas melakukan pembinaan terhadap para pendukung klub.
Penulis: Dennis Destryawan
Editor: Dewi Agustina
Tribun: Apa tanggapan Anda atas aksi lempar botol Gubernur Kalteng ke arah wasit dalam pertandingan Kalteng Putra vs Persib Bandung beberapa waktu lalu?
Komisi disiplin ya itu.
Tribun: Seperti apa keinginan Presiden Jokowi terhadap PSSI?
Baca: Ketum PSSI: Belum ada yang Akomodir Suporter
Dalam sejarah Presiden Indonesia, baru sekarang ada presiden yang care, punya atensi kepada sepakbola. Beliau selalu menyampaikan, bola, bola. Bahkan waktu Menpora dipanggil namanya, 'jangan lupa bola ya'. Itu luar biasa.
Kemudian juga beliau beberapa kali rapat kabinet terbatas, apa penjabarannya, beliau keluarkan Inpres, lengkap sekali, ada 12 kementerian. Sekarang tinggal bagaimana kita buat (realisasikan).
Pak Jokowi concern sekali dengan sepak bola. Kita patut berbangga, punya presiden yang bisa atensi pada bola. Indonesia jadi tuan rumah U-20 ini karena siapa?
Salah satunya beliau, tulis surat ke FIFA bersama kementerian terkait lainnya. Surat beliau yang paling "sakti", sehingga FIFA tertarik ingin ada U-20 di sini.
Dijamin oleh beliau keamanannya, transportasinya, akomodasinya, dan lainnya.
Tribun: Soal masalah pemain yang belum diizinkan klub untuk bermain di Timnas?
Itu masih jadi concern kami. Secara teknis mungkin kami tidak akan keluarkan di sini. Tapi itu menjadi catatan kami. Kami tahu banyak yang timnas memang masih main di klub, kemudian dipanggil, sedangkan klub butuh juga. Ini harus sinkron.
Kemudian berkaitan dengan jadwal pertandingan yang kadang-kadang berubah, kemudian izin belum ke luar. Kadang harusnya main jam 20.00, jam 15.00 sudah main.
Tentu ini akan kami koordinasikan. Kami kemarin minta kepada Polri, waktu Pak Tito, mohon ditunjuk dua Perwira Tinggi atau Kombes, satu intelijen, satu dari Karo Ops, itu yang membidangi masalah jadwal dan perizinan.
Sehingga kalau ada kesulitan kami bisa kontak dua orang ini untuk menyampaikan, kenapa kok diubah jadwalnya, ada apa pengamanan di lapangan kan gitu.
Dan kita memang harus duduk bareng dengan mereka. Sehingga tahu jadwal setahun ke depan. Karena TNI-Polri ada hari-hari khusus yang tidak bisa diganggu, seperti 23 Desember sampai dengan 1 Januari itu ada pengamanan operasi lilin, kemudian Lebaran ada Operasi Ketupat.
Jadi, ini harus ada komunikasi.