Festival Olahraga Rekreasi Nasional Tengah Digelar di Samarinda
Festival Olahraga Rekreasi Nasional (Fornas) edisi kelima tengah digelar di Samarinda, Kalimantan Timur, 15-18 November 2019.
Editor: Toni Bramantoro
TRIBUNNEWS.COM, SAMARINDA - Festival Olahraga Rekreasi Nasional (Fornas) edisi kelima tengah digelar di Samarinda, Kalimantan Timur, 15-18 November 2019.
Kementerian Pemuda dan Olahraga RI ingin FORNAS V ini menjadi ajang menuju Sumber Daya Manusia (SDM) Indonesia yang sehat dan unggul.
Apalagi FORNAS merupakan ajang olahraga rekreasi dan tradisional yang akrab di masyarakat.
Sehingga di ajang ini para peserta tidak perlu memikirkan target prestasi, murni untuk berolahraga dan bersenang-senang.
"Olahraga itu dibagi dalam tiga lingkup. Ada olahraga prestasi, olahraga pendidikan dan olahraga rekreasi. Orang tahu menyebut SEA Games, Asian Games, Olimpiade. Menyebut sepak bola, bola voli, bulu tangkis nah itu namanya olahraga prestasi," ungkap Menpora, Zainudin Amali.
Sementara itu, sambung dia ada juga namanya olahraga pendidikan. Itu bertujuan untuk membentuk karakter bangsa kepada anak didik dan peserta didik di sekolah-sekolah. Ekstakulikuler dan pendidikan jasmani itu olahraga sebagai alat untuk membantu mencapai tujuan pendidikan.
"Nah satu lagi itu olahraga rekreasi. Itu bertujuan untuk mencari derajat bugar dan sehat. Jadi tujuan kita tidak mencari juara Olimpiade, tapi bagaimana kita menjaga agar tubuh kita tetap fit supaya kita bisa lebih produktif, enggak sakit, dan masa tuanya bugar," jelas Zainudin Amali.
Sementara itu, Deputi Pembudayaan Olahraga Kemenpora RI, Raden Isnanta juga menuturkan jika cabang olahraga yang masuk kategori rekreasi dan tradisional cukup banyak, mencapai ratusan. Namun pada kesempatan ini hanya akan dilombakan 37 cabang olahraga di FORNAS V, termasuk olahraga rekreasi, tradisional dan olahraga modern yang saat ini sedang diganderungi.
"Sebetulnya setiap waktu olahraga rekreasi itu bertambah jenisnya. Contoh olahraga rekreasi itu ada olahraga tradisional, dahulu orang main olahraga tradisional macam-macam. Saat panen, terang bulan atau acara 17 Agustus banyak olahraga tradisional, tapi generasi muda kita banyak yang belum tahu apa itu gobak sodor, egrang, panjat pinang, tarik tambang dan gebuk bantal yang semakin punah. Padahal nenek moyang kita memainkan olahraga itu setiap waktu," jelas Raden Isnanta.
Olahraga rekreasi, kata dia, juga banyak yang baru berkembang, orang menyebutnya olahraga modern. Seperti eSport, itu juga olahraga masyarakat. Kemudian olahraga extreme seperti bmx dan skateboard atau freestyle basket. Ada juga olahraga kebugaran seperti senam, banyak sekali. Sepeda santai, jalan sehat, dan panjat tebing juga ada.
"Jadi olahraga rekreasi itu tadi tujuannya mencari kegembiraan, mencari kesenangan. Sehingga terjadi kebugaran, kan kalau sehat itu tidak semata fisiknya kuat, tapi ada batin yang sehat jiwa raga, ada hubungan sosial juga," kata Isnanta.
FORNAS kelima ini pun menurutnya mendapatkan dukungan positif dari pemerintah Kalimantan Timur sebagai tuan rumah. Termasuk dukungan dari seluruh pemerintah provinsi yang terlibat untuk menyemarakkan FORNAS V ini.
"Alhamdulillah partisipasi semua daerah 34 provinsi hadir. Jadi total lebih dari 3.000 pegiat olahraga ini datang ke sana. Alhamdulillah Gubernur Kalimantan Timur sangat peduli. Baik itu budget, kolaborasi dengan budget APBN, kemudian lapangannya karena sudah ada tinggal dimanfaatkan. Prinsipnya sudah disiapkan. Acaranya juga sudah siap, pesertanya sudah mendaftar dan ada yang sudah berangkat," urai Raden Isnanta.