Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun Sport

MotoGP 2019: Crutchlow Betah di LCR, Zarco Tunggu Pinangan Repsol Honda Usai Tolak Ducati

MotoGP 2019: Crutchlow Betah di LCR, Zarco Tunggu Pinangan Repsol Honda Usai Tolak Ducati

Penulis: Drajat Sugiri
Editor: Gigih
zoom-in MotoGP 2019: Crutchlow Betah di LCR, Zarco Tunggu Pinangan Repsol Honda Usai Tolak Ducati
twitter.com/lorenzo99
MotoGP 2019: Crutchlow Betah di LCR, Zarco Tunggu Pinangan Repsol Honda Usai Tolak Ducati 

TRIBUNNEWS.COM - Race MotoGP 2019 seri Valencia menjadi balapan terakhir bagi pembalap Repsol Honda, Jorge Lorenzo, Minggu (17/11/2019).

Ia mengumumkan pensiun dari dunia balap pasca ia menjalani 18 tahun di kelas Grand Prix.

Terkait mundurnya salah satu pembalap utama Repsol Honda membuat teka teki penggantinya semakin santer berkembang.

Sebelumnya empat nama dikaitkan menjadi rekan duet dari Marc Marquez.

Keempatnya meliputi Johann Zarco, Cal Crutchlow, Alex Marquez, serta Takaaki Nakagami.

Cal Crutchlow
Cal Crutchlow (zimbio.com)

Menanggapi kabar yang semakin kencang berhembuas membuat dua pembalap satelit Honda, Car Crutchlow serta Johann Zarco angkat bicara.

Namun keduanya melontaran tanggapan yang berbeda terkait spekulasi menggantikan posisi X-Fuera (Lorenzo).

Berita Rekomendasi

Secara tegas Cal Crutchlow  enggan dikaitkan dengan Repsol Honda.

Namun komentar terbalik dilontarkan Zarco yang enggan dikaitkan dengan Avintia (Ducati).

Ia lebih berambisi untuk bergabung dengan tim dan motor yang baik seperti Repsol Honda.

Dilansir dari Crash.net, Cal Crutchlow mengatakan dirinya telah memiliki kontrak dengan tim LCR.

Johann Zarco
Johann Zarco (motosport.com)

Bahkan ia secara tegas menolak jika dikaitkan dengan pembalap yang akan mengisi posisi yang ditinggalkan Lorenzo.

Bahkan ia mengatakan bahwa dirinya bukanlah orang yang tengah mencari pekerjaan.

Saya sudah memiliki kontrak - saya bukan yang mencari pekerjaan," ujar pemabal asal Inggris itu.

Terkait dengan penunjukkan dirinya sebagai salah satu kandidat pengganti Lorenzo, dirinya pada awalnya juga terkejut dengan pemberitaan tersebut.

"Awalnya saya tidak tahu, tentu saja saya terkejut karena ini baru pertama kali kudengar," terang Cal Crutchlow.

Sedangkan pernyataan berbeda dilontarkan oleh Johann Zarco.

Pembalap yang tergabung dalam LCR Honda idemitsu itu mengaku telah menolak dikaitkan dengan Avintia, Ducati.

Ia bahkan mengatakan Avintia Ducati bukan tim yang bagus.

ia lebih memilih kembali ke Moto2 dibanding bersama Ducati (Avintia).

"Saya ingin tim yang bagus, motor yang bagus dan saya rasa Avintia (Ducati) bukan merupakan tim yang top,' tegas Zarco seperti yang dilansir dfari Crash.net.

"Sekalipun saya harus kehilangan banyak tempat (di MotoGP), saya akan lebih memilih kembali ke Moto2," tambahnya.

Jorge Lorenzo
Jorge Lorenzo (as.com)

Meskipun ia berambisi menjadi pengganti Jorge Lorenzo, namun ia mengakui bahwa keputusan semua itu tidak menjadi kewenangannya.

"Tapi untuk memutuskan pengganti Lorenzo bukan berada di tangan saya,"

"Tentu saja banyak pertimkbangan (Repsol) untuk mencari pengganti Jorge Lorenzo di tahun depan,' ungkap pembalap LCR Honda Idemitsu itu.

Menurutnya, dengan tim yang baik dan didukung dengan motor yang baik, ia yakin dirinya dapat berkembang dengan baik.

"Saya ingin motor yang bagus tim yang bagus, karena saya percaya dengan dukungan semuanya saya dapat mengembalikan motivasi dan berkembang semakin baik," tegas Zarco.

Dilema Marc Marquez Promosikan Sang Adik Gantikan Jorge Lorenzo di MotoGP

 Juara dunia MotoGP 2019 dalam kondisi sulit untuk tentukan pilihan.

Marquez tentu saja dalam kondisi sulit terkait wacana pembalap pengganti Jorge Lorenzo di musim depan.

Usai pengumuman mundurnya Jorge Lorenzo dari ajang Grand Prix, banyak nama pembalap yang dispekulasikan menjadi pengganti dari X-Fuera.

Salah satu nama yang santer beredar ialah, adik dari Marc Marquez, Alex Marquez.

alex marquez dan marc marquez rayakan kemenanagn
alex marquez dan marc marquez rayakan kemenangan (instagram @alexmarquez73)

Pembalap yang saat ini berajang di Moto2 berhasil meraih gelar juara dunianya musim ini bersama Kalex.

Marquez tentu saja ingin adiknya diberikan kesempatan menjadi rekan setimnya di Repsol Honda.

Namun di sisi lain, ia tahu bahwa mencari pengganti Jorge Lorenzo menjadi kewenangan Repso Honda sepenuhnya.

Pembalap asal Spanyol tidak ingin ikut campur dengan keputusan tim.

Dilansir dari Crash.net, secara tersirat ia mengatakan bahwa adiknya memang memiliki kapasitas dan kemampuan untuk menjadi rekan duetnya di Repsol Honda.

Tetapi pilhan siapa yang akan menggantikan Lorenzo berada di tangan tim sepenuhnya.

"Aku tidak bisa menjawab (kondisi Alex Marquez), namun kalian bisa membayangkan (kemampuannya)," ujar peraih delapan gelar juara dunia itu.

Alex Marquez
Alex Marquez (as.com)

'Tetapi keputusan bukan berada ditanganku, tentu saja aku tidak akan memakasakan kehendakku dalam situasi ini, Honda yang akan memutuskan," jelas Marc Marquez.

Terkait dengan kriteria yang tepat untuk menggantikan Lorenzo, Marquez memberikan dua pilihan.

"Honda yang mempunyai pilihan, mereka dapat memilih pembalap yang telah memiliki banyak pengalaman atau pembalap muda yang mereka diberi kesempatan," ujarnya.

Meskipun demikian, sebagai seorang kaka, Marquez mengaku bangga bahwa adiknya telah dirumorkan dalam kandidiat sebagai rider pengganti Lorenzo.

"Tetapi bagi saya, saya sudah sangat bangga bahwa juara dunia Moto2 (Alex) ada di dalam daftar (dari kemungkinan pembalap Repsol Honda)," terangnya.

Dalam kondisi ini, Honda santer dikabarkan dengan empat pembalap untuk menggantikan posisi Jorge Lorenzo.

Keempatnya meliputi Johann Zarco, Takaaki Nakagami, Cal Crutchlow, serta Alex Marquez.

Tentu saja banyak pertimbangan untuk memilih pembalap muda seperti Alex.

Namun Marc Mrquez menyatakan kesiapan akan adiknya berkiprah di ajang premier, sekalipun itu tidak bersama Repsol Honda.

"Kurasa Alex dalam kondisi siap untuk berada di MotoGP,"

"Namun saya tidak tahu untuk tim mana dan motornya yang tepat untuk memulai debutnya di ajang MotoGP," jelas Marquez.

Iya yakin setiap motor memiliki ciri khas dan keistimewaanya sendiri.

Namun menurutnya, pembalap yang baik ialah pembalap yang mampu mengendalikan berbagai motor.

"Tentu saja Honda merupakan motor yang sulit, Honda adalah Honda, dan HRC akan menjadi HRC,"

"Namun pembalap yang baik akan mampu mengendalikan berbagi tunggangannya dan menjadi yang terbaik," terangnya.

(Tribunnews.com/Giri)

Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas