Audisi Umum Beasiswa Bulutangkis 2019: Yuga Gustisyah Ingin Menjadi Juara Dunia Tunggal
Yusyah mengaku harus mengikuti keinginan kuat dari putranya yang tergabung di PB Teuku Umar Meulaboh itu.
Editor: Toni Bramantoro
TRIBUNNEWS.COM, KUDUS - Salah satu peserta final Audisi Umum Beasiswa Bulutangkis U-13 Putra, Yuga Gustisyah asal kota Meulaboh, Banda Aceh mengaku bertekad menyusul jejak sang kakak Nazurah Trisyah sudah bergabung di PB Djarum hasil dari seleksi Audisi Umum Beasiswa Bulutangkis 2017.
Sang ayah, Yushansyah mengaku harus mengikuti keinginan kuat dari putranya yang tergabung di PB Teuku Umar Meulaboh itu.
"Saya harus ikut kemauan yang tinggi dari Yuga, karena saya melihat ada kemauan yang tinggi dan tekad yang mendalam dari diri Yuga untuk masuk ke jajaran pemain PB Djarum ini," ungkap Yushansyah kepada wartawan di GOR Jati Kudus, Jateng, Rabu (20/11/2019).
Dikatakan Yushansyah, keinginan yang begitu kuat dari Yuga, membuat dirinya tidak setengah-setengah dalam mendukung karir bulutangkis Yuga.
"Saya terpaksa ikut cuti kerja, begitu juga dengan Yuga yang diberi dispensasi dari sekolahnya di Meulaboh untuk mengikuti audisi ini. Bahkan sudah dua bulan ini Yuga sudah cuti dari sekolah," jelasnya.
Hal senada juga dilontarkan Oleh Sugiyanto, sang pelatih yang menangani Yuga selama mengikuti audisi ini.
"Saya tetap berikan bekal pendidikan kepada diri Yuga agar tidak tertinggal dalam pelajaran, disamping berlatih bulutangkis di tempat perkumpulan Bulutangkis saya, PB Cahaya di Lumajang," tuturnya.
Sugiyanto mengaku sangat kagum dengan tekad dari Yuga Gustisyah yang begitu tinggi untuk bisa menjadi penghuni asrama PB Djarum.
"Yuga seorang anak yang cerdas, ia memiliki iq di atas rata-rata sebayanya, dia juga begitu cepat mengaplikasikan teknik bermain yang saya berikan," jelas kata Sugiyanto.
Tekad yang membara sudah terpatri dalam diri Yuga yang tidak mudah menyerah dalam mengejar cita-citanya untuk menjadi seorang pebulutangkis yang handal.
Hal itu bisa dibukti Yuga bahwa sudah ketiga kalinya ia tampil di audisi ini.
"Tekadnya sudah tidak bisa dibendung, makanya saya sebagai orang tua pun harus total mendukung putra saya ini," begitu ujar Yushansyah.
Yushansyah pun rela menyediakan dana untuk mendukung cita-cita Yuga berjuang di Kudus.
"Perjuangan Yuga ini pun mendapat dukungan dari berbagai pihak di kota Meulaboh, termasuk KONI daerah setempat juga memberikan dukungan dana untuk perjuangan Yuga," tutur Yus.
Tahun lalu, perjuangan Yuga sampai final, tahun ini makanya dijadikan cambuk dan kembali berhasil lolo lagi di babak final.
"Yuga sudah tiga kali ikut audisi, dan ini yang ketiga, langkah Yuga tahun lalu terhenti di babak final, semoga tahun ini bisa melewati babak final dan bergabung di PB Djarum," tutur Yushansyah.
Yuga sendiri mengaku sudah berlatih serius sebelum menghadapi audisi tahun 2019 ini.
"Usai lolos di audisi kota Surabaya, saya ingin menapak ke jenjang yang lebih tinggi lagi, yakni menjadi anggota PB Djarum agar bisa tampil menjadi juara dunia bulutangkis," tandas Yuga yang mengidolakan Kento Momota asal Jepang dan Anthony Ginting itu.
Keinginan Yuga dari TK ingin jadi pebulutangkis, orang tua hanya meyakinkan saja dan mendukungnya. Semangat Yuga yang membuat kita semangat mencari biaya dan dapat dukungan dari KONI daerah setempat.