KONI Kotamadya Jakarta Timur Gelar Pelatihan untuk Tingkatkan Mutu Pelatih
Dalam rangka meningkatkan prestasi olahraga di masa yang akan datang, KONI Kotamadya Jakarta Timur menggelar pelatihan peningkatan mutu pelatih
Editor: Toni Bramantoro
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Dalam rangka meningkatkan prestasi olahraga di masa yang akan datang, KONI Kotamadya Jakarta Timur menggelar pelatihan peningkatan mutu pelatih yang diselenggarakan di GOR Jakarta Timur, Jumat, 29 November 2019.
Pelatihan tersebut akan berlangsung tiga hari dikuti oleh 53 pelatih dari berbagai cabang olahraga tingkat Kotamadya Jakarta Timur.
Para penatar/pemberi materi pelatihan ada 4 orang, masing-masing Dr Hidayat Humaud M.Pd, Hendro Wardoyo, M.Pd, Ketua Umum KONI DKI Jakarta, Laksma TNI (Purn) Djamhuron P. Wibowo, dan Ketua KONI Jakarta Timur, Drs Wilbertus Sihotang.
Ketua panitia penyelenggara pelatihan, Andree Fazara, kepada wartawan mengatakan antusisme peserta dari berbagai cabang olahraga cukup besar mengikuti pelatihan peningkatan mutu tersebut.
Semua cabor disebutkan mengirimkan pesertanya, masing-masig dua pelatih. Di samping itu pelatih-pelatih yang dikirim umumnya pelatih yang secara teknis terlihat langsung membina (melatih) terutama di tingkat pemula dan madya.
Justru pada tingkat itulah dibutuhkan pelatihan peningkatan mutu yang memadai sebut Andree, yang juga adalah pelatih taekwondo Jakarta Timur ini.
Sementara itu, Ketua Umum KONI Jakarta Timur, Drs Wilbertus Sihotang yang ditemui mengatakan, salah satu kunci peningkatan prestasi olahraga adalah pelatih. Semakin pelatih memiliki kualitas yang ditunjang oleh ilmu pengetahuan otomatis peningkatan prestasi pada atlet bisa terjadi.
Dia menambahkan, berdasarkan data-data prestasi olahraga di DKI, tampaknya Jakarta Timur adalah barometer prestasi DKI. Maka menurut Wilbertus Sihotang, sebagai barometer KONI Jakarta Timur harus menggerakkan semua elemen pembinaan, baik pelatih, atlet, dan pengurus untuk berinovasi pada masing-masing bidangnya demi memajukan prestasi olahraha DKI.
Menurut alumni STO Jakarta yang juga adalah mantan pegulat nasional era 1970-an ini, sebagai barometer atau tolong ukur di DKI, Jakarta Timur, sebutnya, harus selalu siap untuk terus menjadi ujung tombak pembinaan prestasi olahraga di DKI.