Kisah Adit Eks Persib Bandung, Kaki Kanan Diamputasi, Kini Tatap Kejuaraan Asia Amputee Football
Aditya mantan pemain Persib Bandung U-17 yang telah kehilangan kaki kanannya bersiap membela Indonesia dalam ajang Asia Amputee Football Championship.
Penulis: Wahyu Gilang Putranto
Editor: Garudea Prabawati
TRIBUNNEWS.COM - Aditya mantan pemain Persib Bandung U-17 sedang bersiap membela Indonesia dalam ajang Asia Amputee Football Championship.
Adit sapaan karibnya tetap bersemangat, walaupun kini telah kehilangan kaki kanannya.
Awalnya, pemain yang pernah membela Persib Bandung U-17 di Piala Soeratin ini mengalami cedera patah tulang kaki kanan di sebuah pertandingan sepak bola pada tahun 2017.
Akhirnya, kaki kanan Adit diamputasi pada bulan Maret 2019 lalu.
Kini, pemuda kelahiran Palembang, 15 Juni 1997 ini masih aktif bermain sepak bola di amputee football.
Amputee football merupakan permainan sepak bola yang dimainkan oleh para pemain yang pernah diamputasi.
Adit mengisahkan kembali perjuangannya dari cedera hingga saat ini bersiap membawa nama Indonesia di kancah internasional, hal tersebut dituliskannya melalui cuitan di akun Twitternya, @adityarmss, Sabtu (30/11/2019).
Sebelumnya, Adit membalas sebuah tweet akun @makmummasjid.
"Kalo #GerakTakTerbatas versi lu gimana?" tulis akun tersebut.
Lantas, Adit menjawab tweet tersebut.
"Kalo saya tetep punya semangat main bola walaupun fisik udah ada yang hilang gini , tetep bisa dibilang punya #GerakTakTerbatas gak si bang?" tulis Adit.
Adit juga menyisipkan foto dirinya sebelum diamputasi saat mengenakan jersey Persib, dan foto dirinya setelah diamputasi.
Jawaban Adit tersebut membuat warganet penasaran dan meminta Adit untuk menceritakan kembali kisahnya.
Kisah Adit
Adit menceritakan, dirinya hobi bermain sepak bola sejak kecil.
Pada saat berusia 17 tahun, Adit lolos Diklat Persib Bandung.
Hingga pada saat sebuah pertandingan sepak bola di kampus, ia mendapat cedera parah.
Kaki kanannya mengalami patah tulang.
"Sekitar 2 tahun lalu, saya ikut pertandingan uji coba di kampus, trus di depan gawang, kaki saya berbenturan sama kiper lawan, dan saya mengalami cedera patah tulang kaki sebelah kanan," ungkapnya.
Cedera Adit berujung pada saran dokter agar kaki kanannya diamputasi.
Pada saat itu, langkah medis dan pengobatan alternatif sudah dicoba Adit.
Namun karena tak kunjung sembuh dan memiliki keterbatasan biaya, akhirnya Adit dibawa pulang ke rumah.
"Kurang lebih 2 tahun saya di kamar aja tuh rebahan dan ngerasain sakitnya yang belum jg ada tanda-tanda baik."
"Akhirnya saya mikir daripada saya cuma bisa diem aja keterbatesan gerak, saya mengikuti saran dokter untuk mengamputasi kaki saya ini.
Lagi pula dokter khawatir takut ada jaringan tubuh lain dari saya yang akan ikut rusak juga," ungkapnya.
Adit mengaku dukungan keluarga, teman, dan tekad yang dimilikinya, ia memutuskan untuk melakukan amputasi.
"Kalo dibilang sedih, sedih banget dan paling sedih pas mikir gimana sama hobi main bola saya nanti," ungkapnya.
Namun dirinya mengaku bersyukur tetap bisa bermain sepak bola dengan satu kaki.
Bahkan, Adit kini tergabung bersama tim Indonesia Amputee Football.
"Alhamdulillah dari hasil latian keras biar bisa bergerak untuk main bola meski cuma dengan satu kaki, sekarang saya dipilih untuk bergabung di Indonesia Amputee Football (INAF). saya seneng dan bangga pisan pokoknya di kasih kesempatan main bola lagi," ujarnya.
Dirinya juga menyebut Indonesia akan berpartisipasi dalam kejuaraan Asia Amputee Football pada Februari 2020 di Malaysia.
"Oiya Februari nanti Insya Allah kami mau mewakili Indonesia nih untuk ikutan piala Asia Amputee Football championship di Malaysia. doakan kami menang ya temen-temen. Amiiiin!".
"Inti dari cerita saya sih, saya cuma mau kasih sedikit pesan buat semangat terus karna sebenernya gimanapun kondisi kita kalo masih ada usaha buat bergerak maju, tetep yakin dan trus berdoa yg terbaik, pasti ada aja jalannya. karena itu yang saya lakuin terus sih sekarang," ucapnya.
Persiapan Kejuaraan
Menghadapi kejuaraan Asia Amputee Football 2020 mendatang, Adit mengungkapkan latihan yang dilakukan INAF belum intens dilakukan.
"Latihan hanya seminggu sekali karna beberapa pemain banyak yang sudah berkeluarga dan kerja juga," ucapnya kepada Tribunnews melalui pesan singkat, Minggu (1/12/2019).
Adit menyebut latihan akan intens dilakukan pada Januari mendatang.
"Mungkin Januari nanti INAF akan intens untuk latihan. Kalau persiapan untuk Februari nanti di Malaysia," lanjutnya.
Untuk persiapan pribadinya, Adit mengaku menekankan pada prinsip latihan tambahan sendiri.
"Kalau saya suka menekankan prinsip latihan tambahan sendiri di lapangan buat ngasih yang terbaik untuk INAF, karena saya sadar membawa nama Indonesia itu tidak mudah," ucapnya.
Adit berharap, pada Asia Football Championship Indonesia bisa meraih juara.
"Harapannya bisa juara. Karna INAF sekarang belum dapat pengesahan legal dari pemerintah. Jadi kami ingin membuktikan kami bisa berprestasi," ungkapnya.
(TRIBUNNEWS.COM/Wahyu Gilang Putranto)