Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun Sport

Cerita Arief Setiawan Atlet Goalball Indonesia: Tak Sangka Bisa Ubah Jalan Hidup

Arief Setiawan telah mengalami glaukoma atau kerusakan saraf mata sejak usia delapan bulan. Sejak itu Arief tumbuh besar tak seperti kebanyakan orang

Editor: Toni Bramantoro
zoom-in Cerita Arief Setiawan Atlet Goalball Indonesia: Tak Sangka Bisa Ubah Jalan Hidup
tribunnews.com/abdul majid
Atlet Goalball Indonesia Arief Setiawan saat ditemui usia menjalani pemusatan latihan di Lapangan Goalball, Solo, Jawa Tengah, Kamis (19/12/2019). Tribunnews/Abdul Majid 

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Abdul Majid

TRIBUNNEWS.COM, SOLOArief Setiawan telah mengalami glaukoma atau kerusakan saraf mata sejak usia delapan bulan.

Sejak itu Arief tumbuh besar tak seperti kebanyakan orang lainnya.

Arief mengalami kendala dalam melihat. Mata kananya tak bisa melihat total sedangkan kirinya bisa melihat namun dengan jarak radius satu meter.

Meski mengalami keterbatasan, namun Arief muda tak patah semangat. Arief mengenyam pendidikan di sekolah luar biasa di daerah Bekasi.

Dari situ, Arief mulai mengenal dan cinta dengan dunia olahraga.

“Waktu saya sekolah SLB di san akan ada LKS Lomba Kreativitas Siswa), nah dari situ saya mulai mengenal olaharaga. Catur, lari, berenang juga,” cerita Arief kepaa Tribunnews setelah menjalani latihan di Solo, Jawa Tengah, Kamis (19/12/2019).

Berita Rekomendasi

Olaharga yang ia geluti akhirnya mulai membuka jalan hidupnya. Pada 2010, Arief mengikuit Pekan Paralympic Daerah  (Peparda) dengan turun sebagai atlet renang.

Di ajang itu, Arief sukses menorehkan tiga medali emas. Kesuksesan Arief pun mulai dilirik oleh NPC Indonesia. Arief lolos seleksi dan masuk pelatnas namun ke cabor Goal Ball.

Awalnya, Arief tak begitu paham dengan olahraga Goal Ball. Namun seiring ia terus tekuni, olahraga Goal Ball hingga kini bisa mengubah jalan hidupnya.

“Goal Ball sangat berdampak sekali buat kehidupan saya. Saya tidak sangka, dari olahraga ini saya bisa menikah, dan punya barang-barang mewah seperti rumah dan isinya,” ujarnya.

2011 masuk timnas goalball, Arief langsung didapuk sebagai kapten tim. ASEAN Para Games yang waktu itu dihelat di Jakarta, Arief yang baru tampil perdana bisa membawa timnya meraih medali perunggu.

Prestasi serupa juga diraih pada 2013 saat ASEAN Para Games diadakan di Myanmar. Kini Arief kembali menjadi andalan. Di ASEAN Para Gmaes 2019 Filipina, Arief bertekad untuk bisa melampuai target yang telah diusung.

“Kalau target dari pelatih sendiri perunggu putra-putri , tapi kalau target dari saya sendiri karena yakin yah teman-teman bisa masuk final,” ujar pria berusia 31 tahun tersebut.

Halaman
12
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas