Kaleidoskop Bulutangkis 2019, Lilyana Natsir Pensiun hingga Daddies Sabet 3 Gelar Bergengsi Dunia
Kaleidoskop Bulutangkis 2019, Lilyana Natsir Pensiun hingga Daddies Sabet 3 Gelar Bergengsi Dunia.
Penulis: Dwi Setiawan
Editor: Whiesa Daniswara
TRIBUNNEWS.COM - Tak terasa kalender tahun 2019 akan segera berakhir dimana sudah banyak terjadi momen mengesankan sepanjang tahun ini utamanya di olahraga bulutangkis.
Pensiunnya Lilyana Natsir dari dunia bulutangkis menjadi momen yang pasti paling diingat oleh para pecinta bulutangkis.
Lilyana Natsir yang bermain di sektor ganda campuran tersebut memutuskan gantung raket setelah berkarir selama 24 tahun di dunia bulutangkis.
Lalu, ada pula prestasi membanggakan yang mampu diraih oleh pasangan Mohammad Ahsan/Hendra Setiawan sepanjang tahun 2019 di sektor ganda putra.
Pasangan Mohammad Ahsan/Hendra Setiawan yang usianya tidak lagi muda berhasil tampil gemilang pada tahun 2019.
Gelar All England, Kejuaraan Dunia, dan BWF World Tour Finals 2019 menjadi bukti penampilan hebat pasangan yang dijuluki The Daddies tersebut.
Berdasarkan hasil penelusuran Tribunnews, berikut ini momen yang tak terlupakan dalam kancah olahraga bulutangkis nasional sepanjang tahun 2019:
1. Lilyana Natsir Putuskan Gantung Raket
Pebulutangkis ganda campuran andalan Indonesia, Lilyana Natsir secara resmi mengumumkan pensiun pada awal tahun 2019.
Turnamen Indonesia Masters 2019 menjadi ajang terakhir yang diikuti oleh pebulutangkis yang akrab disapa Butet tersebut.
Hanya saja, Lilyana Natsir yang saat itu berpasangan dengan Tontowi Ahmad gagal menjadi juara turnamen tersebut.
Pasangan Tontowi/Lilyana harus takluk ditangan ganda campuran asal China, Zheng Siwei/Huang Yaqiong.
Selama berkarir di dunia bulutangkis 24 tahun, berbagai perolehan gelar bergengsi telah diraih oleh Lilyana Natsir sepanjang karirnya.
Medali emas Olimpiade Rio 2016 menjadi yang terbaik yang pernah diraih atlet putri asal Manado itu.
Selain itu, Butet juga menjadi satu-satunya pebulu tangkis dengan empat gelar juara dunia dalam satu nomor.
Butet meraih hal tersebut bersama Nova Widianto dan Tontowi Ahmad dengan masing-masing dua gelar.
Tidak hanya di sektor ganda campuran, Butet juga punya prestasi di ganda putri.
Bersama Vita Marisssa, Butet meraih tiga gelar juara termasuk medali emas SEA Games 2007.
Hingga pertandingan terakhirnya dalam ajang Indonesia Masters 2019, Butet total sudah mengoleksi 51 gelar internasional.
2. The Minions Sabet 8 Gelar BWF Super Series
Pasangan Marcus Gideon/Kevin Sanjaya menjadi pebulu tangkis yang tampil cukup impresif dalam mengikuti rangkaian BWF Tour sepanjang tahun ini.
Ganda putra yang kerap dijuluki Minions tersebut mampu meraih gelar juara sebanyak 8 kali pada tahun ini.
Catatan tersebut membuat pasangan Marcus/Kevin menyamai raihan gelarnya yang diraih sepanjang tahun lalu.
Delapan ajang bergengsi yang mampu dijuarai oleh Marcus/Kevin antara lain Fuzhou China Open, Denmark Open, French Open, Japan Open, Victor Open, Indonesia Open, hingga Indonesia Masters 2019.
Sisi menarik lainnya, mayoritas gelar juara itu dengan mengalahkan kompatriotnya, Mohammad Ahsan/Hendra Setiawan (The Daddies).
Antara lain di Indonesia Masters 2019, Indonesia Open 2019, Japan Open 2019, Victor China Open 2019 dan Denmark Open 2019.
Hanya di final Malaysia Master, French Open dan Fuzhou China Open menghadapi lawan berbeda.
Pasangan Marcus/Gideon hingga kini masih berada dipuncak ranking dunia dengan koleksi 105.803 poin.
3. The Daddies Raih 3 Gelar Bergengsi Dunia
Pasangan ganda putra Indonesia lainnya yakni pasangan Mohammad Ahsan/Hendra Setiawan juga tampil cukup brilian sepanjang tahun ini walaupun usianya sudah tidak muda lagi.
Pasangan yang dijuluki The Daddies tersebut mampu meraih gelar juara sebanyak 4 kali, salah satunya New Zealand Open 2019.
Tiga gelar juara lain yang berhasil dimenangkan oleh Ahsan/Hendra muali dari All England, Kejuaraan Dunia, dan terbaru dalam ajang BWF World Tour Finals 2019.
Torehan tiga gelar juara dalam ajang bergengsi tersebut membuat Ahsan/Hendra menjadi ganda putra yang memenangkan tiga kejuaraan bergengsi tersebut dalam tahun yang sama.
Selain itu, The Daddies belum pernah terkalahkan di babak semifinal sepanjang tahun 2019.
Dari total 11 penampilan yang ditorehkan pasangan Ahsan/Hendra di semifinal tahun ini, keduanya belum pernah terkalahkan.
Hingga kini, pasangan Ahsan/Hendra masih mengintai Minions di posisi kedua dengan raihan 99.500 poin.
4. Peningkatan Performa dari Praveen/Melati
Sektor ganda campuran perlahan namun pasti mulai menunjukkan perkembangan positif.
Salah satu ganda campuran yang mampu meningkat secara pesat pada tahun ini adalah pasangan Praveen Jordan/Melati Daeva Oktavianti.
Pasangan Praveen/Melati mampu menjuarai French Open dan Denmark Open 2019.
Selain itu, keduanya juga mampu mempersembahkan emas bagi kontingen Indonesia dalam ajang SEA Games 2019.
Performa menawan dari keduanya bisa menjadi kejutan bagi lawan-lawannya pada masa mendatang.
Kini pasangan Praveen/Melati masih menempati posisi kelima di ranking dunia dengan koleksi 76.647 poin.
5. Indonesia Rebut Gelar Juara Bulutangkis Junior 2019
Kontingen bulutangkis tim junior Indonesia berhasil memboyong Piala Suhandinata untuk pertama kalinya setelah mengalahkan Tiongkok dalam final beregu World Championship 2019.
Tim Indonesia berhasil menjadi juara utama setelah mengalahkan Tiongkok dengan keunggulan 3-1, lagu Indonesia Raya pun berkumandang di Kazan, Rusia.
Ajang Suhandinata Cup sendiri merupakan turnamen beregu bulutangkis kategori junior atau dibawa umur 19 tahun level dunuia (World Junior Championship) yang tahun ini digelar di Rusia.
Indonesia yang menjadi unggulan pertama turnamen berhasil melaju ke babak puncak setelah di babak semifinal menaklukkan tim Thailand dengan keunggulan skor 3-2.
Dalam laga final, sektor ganda campuran menjadi nomor pertama yang dipertandingkan.
Dimana wakil ganda campuran Indonesia adalah pasangan Daniel Martin/Indra Cahya Sari Jamil berhadapan dengan Feng Yanzhe/Lin Fangling.
Pertandingan keduanya berjalan cukup alot membuat laga berakhir lewat rubber game.
Pasangan Daniel Marthin/Indra Cahya berhasil mengalahkan Feng Yanzhe/Lin Fangling dengan skor 21-18, 18-21, dan 21-11.
Kemenangan yang diraih oleh Daniel/Indra menyumbangkan poin pertama dalam laga final perebutan Piala Suhandinata di World Junior Championships 2019.
Poin kedua tim junior Indonesia disumbangkan melalui sektor tunggal putri lewat Putri Kusuma Wardani.
Putri Kusuma Wardani menambah keunggulan Indonesia menjadi 2-0 setelah mengalahkan Zhou Meng, dengan skor 21-18, 20-22, 21-14.
Di laga ketiga yakni sektor tunggal putra, Indonesia gagal menambah poin sekaligus memastikan gelar juara setelah pebulutangkis Bobby Setiabudi harus takluk dari Liu Liang.
Tunggal putra Bobby Setiabudi takluk dari Liu Liang lewat rubber game dengan skor 17-21, 21-17, dan 20-22.
Kekalahan Bobby tersebut membuat poin antara Indonesia dengan Tiongkok yakni 2-1 masih untuk keunggulan tim merah putih.
Tim Indonesia akhirnya sukses meraih gelar juara setelah pasangan ganda campuran merah putih Febriana Dwipuji Kusuma/Putri Syaikah.
Pasangan ganda campuran Febriana Dwipuji Kusuma/Putri Syaikah mengalahkan Li Yijing/Tan Ning lewat rubber game juga dengan skor 16-21, 25-23, dan 21-13.
Alhasil kemenangan pasangan Febriana/Putri itu mengunci gelar pertama Indonesia dalam ajang final beregu campuran World Junior Championships 2019.
Gelar tersebut tentu sangat berharga bagi tim merah putih sebagai pijakan dan motivasi untuk kedepannya mampu meraih gelar bergengsi lainnya dalam kategori junior.
(Tribunnews/Dwi Setiawan)