Pebulutangkis Jepang Kento Momota Cedera Berat Walau Tak Terlihat
Pebulutangkis Jepang nomor satu di dunia untuk single putra, Kento Momota (25) ternyata cedera berat walaupun tak terlihat.
Editor: Dewi Agustina
Laporan Koresponden Tribunnews.com, Richard Susilo dari Jepang
TRIBUNNEWS.COM, TOKYO - Pebulutangkis Jepang nomor satu di dunia untuk single putra, Kento Momota (25) ternyata cedera berat walaupun tak terlihat.
"Cederanya tampaknya cukup berat walaupun tak terlihat," ungkap sumber Tribunnews.com, Kamis (16/1/2020).
Cedera itu mulai kakinya yang terlihat pincang saat ke luar dari pesawat di pintu ke luar penumpang, kemudian bekas goresan di wajahnya sekitar jidat tengah hidung dari kiri ke kanan menuju mata kanan.
Selain itu kematian sopir Wagon putih yang membawanya menuju Bandara Kuala Lumpur juga membawa kesedihan mendalam bagi Kento Momota.
Hal itu dibenarkan pula oleh dokter olahraga Jepang, Takashi Kurihara.
"Kalau seseorang melihat langsung kematian sopir di depannya, itu akan membuatnya sangat shock dan dari kejiwaan mungkin makan waktu untuk menghilangkannya. Jelas faktor psikologis tersebut akan mengganggu permainannya," papar Kurihara.
Demikian pula luka di kepalanya bagian jidat Momota sebagai tanda bukti benturan tidak kecil di bagian kepala yang bisa mengakibatkan pusing dan dampak lain.
"Kepala sangat sensitif. Dengan luka kelihatan di bagian kepalanya itu bukanlah hal yang ringan," tambahnya.
Baca: Menikah 5 Bulan Berbiaya Rp 12 Miliar, Lalu Cerai, Istri Tega Ceraikan Suami, Tak Suka Suami Miskin
Baca: Keisuke Honda Punya Rencana Lain Saat Dirumorkan ke Persija
Belum lagi kakinya yang menjadi pincang hal itu perlu diperiksa keseluruhan kesehatan Momota lebih lanjut.
Penampilan pebulutangkis penting di bagian kepala, kaki dan tangan selain power kekuatan menghadapi serangan "bola kok" yang datang.
Banyak yang berharap Momota tetap dapat ikut dalam Olimpiade 2020 yang akan berlangsung 7 bulan lagi.
Namun dengan kondisinya saat ini kemungkinan sulit untuk mencapai prestasi puncaknya nanti di Olimpiade 2020 mendatang.
"Semua kembali kepada Momota sendiri untuk recovery dirinya, terutama faktor psikologi yang sangat mengagetkannya tersebut," ujarnya.