Indonesia Triathlon Series Diharapkan Jadi Cikal Bakal Prestasi & Industri Sport Touris
Disebutkan dalam satu kali event triathlon dampak ekonomi sport tourism yang dihasilkan bisa mencapai Rp 450 miliar.
Editor: Hasiolan Eko P Gultom
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Indonesia Triathlon Series (ITS) sebagai rangkaian event olahraga gabungan renang, sepeda, dan lari di tanah air diharapkan tidak hanya bisa meningkatkan prestasi para atlet, tetapi juga bisa menggerakkan ekonomi lewat industri pariwisata olahraga (sport tourism).
Di tengah potensi sport tourism Indonesia yang banyak belum tergarap, triathlon justru bisa meningkatkannya dengan cepat.
“Triathlon itu olahraga dengan fastest growing expenditure. Pegiat triathlon itu bisa menghabiskan USD 1.000-1.500 untuk satu musim, dan di Indonesia ini bisa dilakukan all year long. Bukan hanya saat musim panas, seperti di luar negeri,” kata Sandiaga Uno, politisi yang juga pegiat triathlon.
Hal ini dikatakan Sandiaga dalam Community & Media Gathering Palembang Triathlon 2020: Sinergi Sport Tourism dan Ekonomi Kreatif di FX Sudirman, Jakarta, Kamis (6/2/2020).
“Semoga Indonesia Triathlon Series bisa menjadi cikal bakal industri, bukan hanya untuk meningjatkan prestasi atlet-atlet kita, tetapi juga meningkatkan ekonomi pembangunan Indonesia secara keseluruhan,” ujar Sandiaga menambahkan potensi sport tourism Indonesia mencapai USD 7 miliar.
Sementara itu, Kiki Taher mengatakan, dalam satu kali event triathlon dampak ekonomi sport tourism yang dihasilkan bisa mencapai Rp 450 miliar.
“Sport tourism ini punya experential impact. Sebuah data menyebut, 90 persen peserta sport tourism ini akan pulang dengan menceritakan dengan word of mouth apa yang dia rasakan. Jadi harus ada experential impact yang baik untuk bisa menjadi potensi ekonomi,” ujarnya.
Kiki Taher menyebut Australia dan Selandia Baru sebagai negara yang bisa memanfaatkan potensi sport tourism sampai 55 persen. “Sementara Indonesia masih di bawah 10 persen,” ujarnya.
Ahmad Wazir Noviadi menjelaskan, Palembang Triathlon 2020 yang digelar di Jakabaring Sport City pada 22-23 Februari mendatang adalah kali kedua. Bedanya, tahun ini Palembang Triathlon masuk dalam rangkaian ITS, sehingga lebih menantang karena menggunakan sistem poin (point system).
“Jadi baik atlet maupun peserta dari komunitas nanti bisa melihat berapa poin mereka masing-masing untuk renang, sepeda dan lari, termasuk personal best juga akan tercatat. Sehabis race, mereka juga bisa melihat peringkat berapa dari seluruh peserta,” papar Noviadi.
Noviadi menjelaskan sistem poin ini juga akan digunakan untuk 5 triathlon ITS lainnya yang digelar tahun ini, yakni Jakarta City Triathlon (Juni), Bandung City Triathlon (Agustus), Belitung Triathlon (September), Mandalika Triathlon (Oktober) dan Pariaman Triathlon (November).
Untuk diketahui, Palembang Triathlon 2020 akan dihelat 22 Februari untuk kategori Youth, Elite dan Military, dan 23 Februari untuk kategori Age Group. Para peserta akan berenang di Danau Jakabaring, bersepeda melintasi Jembatan Ampera (khusus hari kedua) dan berlari mengitari Jakabaring. Kejuaraan ini juga akan diramaikan oleh sejumlah atlet nasional, seperti Jauhari Johan, triathlete asal Palembang peraih medali emas di SEA Games 2019.