Terapist Fisik SPPOI-Eminence Bantu Tim Angkat Besi Yunior Lebih Perform
Lifter muda Indonesia memberi harapan bagi perkembangan Angkat Besi di tanah air setelah pada Kejuaraan Angkat Besi Asia Remaja dan Junior 2020 berpre
Editor: Toni Bramantoro
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Lifter muda Indonesia memberi harapan bagi perkembangan Angkat Besi di tanah air setelah pada Kejuaraan Angkat Besi Asia Remaja dan Junior 2020 menunjukkan prestasi dan mereka bisa dikatakan cikal bakal pengganti Eko Yuli Irawan dan Triyatno.
Dibalik kesuksesan itu, terapist Fisik Sentra Peningkatan Performa Olahraga Indonesia-Eminence (SPPOI-Eminence) Muhamad Guntur ikut membantu para lifter muda Indonesia saat tampil dan mendulang emas di Tashkent, Uzbekistan.
“Sebagai terapist fisik, saya hanya membantu memastikan atlet agar lebih perform. Misalnya dengan massage, senam, melakukan pemanasan dan cooling down yang benar,” ungkap Guntur yang baru kembali ke Indonesia bersama Tim Angkat Besi Yunior Indonesia, Kamis (20/2/2020).
Guntur menegaskan bahwa penanganan fisik atlet setiap cabang olahraga berbeda dari cabang olahraga lainnya. Karena intensitas otot (muscle) yang digunakan tidak sama.
Ketika persiapan bertanding misalnya, kondisi badan lifter harus tetap panas sehingga selalu ditutup handuk, sementara setelah bertanding biasanya disuruh berendam dalam air di hotel untuk cooling down.
Dari sisi fisik, Guntur melihat bahwa lifter-lifter muda saat ini memiliki potensi besar untuk diandalkan meraih hasil maksimal pada Olimpiade 2024.
“Asalkan fisik atletnya di jaga terus, di-maintenance dengan baik dan jangka panjang. Faktor asupan gizi yang saat ini sudah baik, juga masih bisa diperbaiki lagi jika prestasi ingin lebih meningkat,” kata terapist Fisik SPPOI-Eminence yang memberikan layanan penuh kepada kontingen lifter yunior tersebut.
Diketahui, delapan lifter yunior Indonesia berhasil membawa pulang 16 emas, 6 perak, dan 1 perunggu serta 4 rekor dunia plus 7 rekor Asia pada Kejuaraan Angkat Besi Asia Remaja dan Junior 2020 di Tashkent, Uzbekistan, 13-19 Februari.
Mereka adalah Windy Cantika Aisah (kelas 49 kg), Juliana Klarisa (55kg), Putri Aulia Andriani (59kg), Tsabhita Alfiah Ramadani (64kg), Muhammad Faathir (61 kg), Mohammad Yasin (67 kg), Rizky Juniansyah (73 kg), dan Rahmat Erwin Abdullah (73kg).
Sebanyak 16 medali emas itu dipersembahkan masing-masing oleh Windy Cantika Aisah (tiga emas), Muhammad Faathir (enam emas), Mohammad Yasin (satu emas), Rahmat Erwin Abdullah (tiga emas), dan Rizky Juniansyah (tiga emas).