LIMA Badminton: Tiga tim Pendatang Baru Siap Bertarung dengan Peserta Lama
TIga tim pendatang baru yang turun di nomor beregu dan perorangan akan meramaikan Liga Mahasiswa (LIMA) Badminton
Editor: Toni Bramantoro
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Tiga tim pendatang baru yang turun di nomor beregu dan perorangan akan meramaikan Liga Mahasiswa (LIMA) Badminton : Air Mineral Prim-A Greater Jakarta Conference (GJC) Season 8 di kompetisi tahun 2020 ini.
Pada gelaran ini, Mereka akan bersaing bersama lima dan empat tim putri, serta bersama 16 pemain tungga dari 11 kampus dan 16 pasanganpada kompetisi yang berlangsung pada 23 Februari-1 Maret mendatang di Gelanggang Remaja Kecamatan Tanjung Priok, Jakarta Utara.
Muka baru yang terdiri dari tim Universitas Gunadarma, Institut Bisnis dan Informatika Kwik Kian Gie dan Institute Perbanas, siap bersaing dengan tim kampus pelanggan kompetisi antar mahasiswa ini
Sebelumnya, Universitas Gunadarma (UG) telah juga berpartisipasi di kompetisi LIMA pada cabang futsal. Maka pada olahraga tepok bulu ini, mereka ambil bagian pada nomor beregu putra dan putri serta perseorangan tunggal putra.
Adapun Institut Bisnis dan Informatika Kwik Kian Gie mengirimkan wakil mereka untuk sektor tunggal putra dan ganda campuran. Sedangkan Institut Perbanas hanya menurunkan satu pemain tunggal putra .
Jika melihat pada peta persaingan peserta secara keseluruhan, putra Usakti dan Universitas Negeri Jakarta (UNJ) kemungkinan masih jadi favorit dan pertemuan keduanya diperkirakan bakal menyajikan duel menarik. Ini mengaca pada kompetisi musim lalu saat keduanya bersaing ketat dalam perebutan gelar juara.
Sedangkan dari sektor putri, tim Usakti dan Universitas Pelita Harapan (UPH) kemungkinan besar kembali menjadi kandidat juara. Pasalnya, dalam beberapa musim terdahulu, mereka kerap bertemu di laga puncak perebutan juara.
Tak sekedar pertemuan dan rivalitas klasik, LIMA Badminton juga menghadirkan sejumlah talenta apik yang sudah menorehkan prestasi dan terdaftar dalam urutan ranking PBSI serta organisasi bulutangkis dunia BWF (Badminton World Federation).
Marsa Indah Salsabila, juara LIMA Badminton: Air Mineral Prim_A Greater Jakarta Conference Season 7, yang kini berada di ranking 177 PBSI, akan kembali berpartisipasi untuk membela kampusnya pada musim ini.
LIMA Badminton musim ini akan menjadi tahun terakhirnya karena ia sudah tiga kali ikut serta di kompetisi LIMA. Selain Marsa, ada beberapa student athlete pro Usakti yang akan melangsungkan debutnya pada musim ini.
Penampilan Aurum Oktavia Winata dari Usakti juga patut dinantikan. Student athlete yang berada di ranking junior 17 PBSI dan ranking 158 BWF (Badminton World Federation) tersebut akan berlaga bersama Denisa Dwi Syawaliyah Budiani, Muhammad Farhan Ananto, Minjava Sulthoni Mukminin, dan Rifki Nur Alam, yang juga memiliki ranking di PBSI ataupun BWF.
Selain dari Usakti, juara nasional LIMA Badminton GJC musim lalu juga akan kembali ikut serta bersama student athlete UPH lainnya,. Bella Irianti yang berada di klub Tangkas Jakarta pada 2019, baru melangsungkan debutnya pada LIMA Badminton: Air Mineral Prim-A Greater Jakarta Conference Season 8 nanti.
Selain Bella, UPH juga memiliki pemain baru lainnya, seperti Siti Zahrania Maqdis. Ia berada di klub pro Sarwendah pada 2019.
Sementara Universitas Budi Luhur (UBL) akan menghadirkan Virgiansyah Yogi Prastyan yang musim ini menjadi tahun terakhirnya berkiprah di ajang inin.
Ryan Gozali, CEO Liga Mahasiswa berkata, “LIMA Badminton conference Jakarta sangat patut dinantikan karena Jakarta selama ini dikenal sebagai lumbung juara. Namun, mempertahankan gelar merupakan sesuatu yang berbeda dan pasti akan lebih menarik. Selain itu, saya juga bersyukur karena ada beberapa tim yang sudah berpartisipasi sejak musim pertama dan akan ikut serta lagi pada tahun ini.”
Ryan juga menyatakan harapannya untuk LIMA Badminton: Air Mineral Prim-A Greater Jakarta Conference Season 8 nanti.
“Semoga bukan hanya dari sisi kualitas pertandingan yang meningkat, tetapi juga saya berharap rivalitas pertandingan olahraga di kampus akan semakin terbentuk, khususnya dalam cabang badminton saat ini. LIMA bukan merupakan institusi yang main-main dalam hal penyelenggaraan kompetisi. Oleh karena itu, kami berharap para peserta yang akan berpartisipasi akan menaati peraturan dengan baik. Hal itu juga merupakan pelatihan yang diberikan oleh LIMA agar para peserta lebih berdisiplin,” paparnya.