Olimpiade Tokyo 2020 Ditunda, PBSI Susun Ulang Program Latihan, Ganda dan Tunggal Putra jadi Sorotan
Persatuan Bulutangkis Seluruh Indonesia (PBSI) akan memanfaatkan penundaan Olimpiade Tokyo 2020 untuk menyusun ulang program latihan.
Penulis: Rochmat Purnomo
Editor: Muhammad Nursina Rasyidin
"Semua tergantung dari masa darurat Covid-19, PP PBSI baru bisa memutuskan setelah kondisi darurat telah selesai,"
"Untuk menyusun jadwal turnamen baik yang internasional maupun nasional, kami harus menunggu konfirmasi jadwal turnamen internasional dari BWF."
"Karena jadwal turnamen nasional juga harus diatur dan disesuaikan dengan turnamen internasional yang diselenggarakan di Indonesia," lanjutnya.
Baca: Usai Juarai All England Open 2020, Viktor Axelsen Justru Terkena Denda dari BWF
Baca: Pebulutangkis India Geram BWF Tetap Gelar All England Ditengah Wabah Covid-19
Disisi lain PP PBSI mencoba untuk menyikapi penundaan Olimpiade Tokyo 2020 secara positif.
Dalam rentang waktu yang ada, para pemain dapat memoles performa mereka dan mengevaluasi segala kekurangan yang ada.
Berkaca pada turnamen terakhir yang diikuti yakni All England berlangsung di Brimingham, Inggris, masih banyak yang harus diperbaiki.
Terutama peforma Tunggal Putra dan Ganda Putra yang harus segera diperbaiki karena gagal menyumbangkan gelar.
Pada All England 2020, ganda putra Jepang, Hiroyuki Endo/Yuta Watanabe berhasil merebut gelar juara.
Dalam perjalanan menuju gelar bergengsi tersebut, Endo/Watanabe menyingkirkan juara bertahan Hendra Setiawan/Mohammad Ahsan di perempat final.
Baca: UPDATE Peringkat BWF Sektor Tunggal Putri, Tai Tzu Ying Geser Chen Yu Fei Pasca Juarai All England
Baca: UPDATE RANKING BWF 2020 Pasca All England: Praveen/Melati Tembus 4 Besar, Anthony Ginting Anjlok
Selanjutnya pasangan rangking satu dunia di final, yaitu Kevin Sanjaya Sukamuljo/Marcus Fernaldi Gideon dijungkalkan pada partai puncak.
Sedangkan dua tunggal putra Indonesia, Anthony Sinisuka Ginting dan Jonatan Christie harus terhenti di babak awal turnamen level Super 1000 tersebut.
"Ini kan force majeur yang tidak bisa dihindari, jadi tidak ada untung dan rugi. Positifnya, kami bisa mempersiapkan diri lebih baik menuju olimpiade tahun depan."
"Misalnya kalau dilihat dari hasil terakhir di All England 2020, pemain andalan di ganda putra masih ada kesulitan, dan kami sebetulnya berharap banyak dari sektor tunggal putra, namun kedua sektor ini masih belum bisa memenuhi harapan," tutupnya.
(Tribunnews.com/Ipunk)