Olimpiade Tokyo 2020 Ditunda, PBSI Susun Ulang Program Latihan, Ganda dan Tunggal Putra jadi Sorotan
Persatuan Bulutangkis Seluruh Indonesia (PBSI) akan memanfaatkan penundaan Olimpiade Tokyo 2020 untuk menyusun ulang program latihan.
Penulis: Rochmat Purnomo
Editor: Muhammad Nursina Rasyidin
![Olimpiade Tokyo 2020 Ditunda, PBSI Susun Ulang Program Latihan, Ganda dan Tunggal Putra jadi Sorotan](https://asset-2.tstatic.net/tribunnews/foto/bank/images/praveen-jordan-dan-melati-oktavianti-juarai-all-england-2020_20200316_220529.jpg)
TRIBUNNEWS.COM - Persatuan Bulutangkis Seluruh Indonesia (PBSI) akan memanfaatkan penundaan Olimpiade Tokyo 2020 untuk menyusun ulang program latihan.
Seperti diketahui Komite Olimpiade Internasional (IOC) telah resmi mengumumkan waktu penyelenggaraan Olimpiade Tokyo 2020 menjadi tanggal 23 Juli - 8 Agustus 2021.
Tanggal tersebut berjarak satu tahun dari rencana awal yaitu 24 Juli - 9 Agustus 2020.
Penundaan ini akan dimanfaatkan semaksimal mungkin oleh PBSI untuk menyusun ulang program latihan para atletnya.
Keputusan untuk menyusun ulang program latihan karena banyak turnamen yang bernasib sama seperti Olimpiade Tokyo 2020 harus ditunda karena pandemi corona.
![Kabid Binpres PP PBSI Susy Susanti, Liliyana Natsir, dan Ketua Panpel Achmad Budihato(kiri ke kanan) saat jumpa pers jelang turnamen Daihatsi Indonesia Masters 2019, di Jakarta, Senin (21/1/2019). Turnamen bulu tangkis Daihatsu Indonesia Masters 2019 akan dihelat pada 22-27 Januari 2019 di Istora Senayan, Jakarta Ajang yang memperebutkan total hadiah sebesar USD 350.000 itu akan diikuti pebulu tangkis dunia. TRIBUNNEWS/HERUDIN](https://cdn-2.tstatic.net/tribunnews/foto/bank/images/jelang-turnamen-indonesia-masters-2019_20190121_161408.jpg)
Baca: PBSI Dukung Langkah BWF dan IOC Tunda Olimpiade 2020 kata Achmad Budiharto
Baca: Sempat Berstatus PDP, Hasil Swab Hendry Saputra Pelatih Tunggal Putra Negatif Covid-19
Perubahan akibat dampak wabah Covid-19 ini tentunya membuat PP PBSI punya banyak Pekerjaan Rumah (PR) yang harus segera ditemukan solusi menyelesaikannya.
Selain menyusun ulang program latihan dan persiapan atlet menuju olimpiade, PR PBSI juga harus memikirkan rencana dan kuota pengiriman pemain ke turnamen.
Maupun penentuan jadwal turnamen internasional dan nasional yang akan diikuti.
Melalui Achmad Budiharto yang menjabat sebagai Sekretaris Jendral PP PBSI menyatakaan akan ada skala prioritas turnamen mana yang akan diikuti.
Mundurnya sejumlah turnamen tak menutup kemungkinan bahwa jadwal pertandingan akan menjadi sangat padat setelah pertengahan tahun 2020.
"Pasti akan ada penyesuaian, dengan situasi seperti ini, kami akan menentukan mana yang menjadi skala prioritas," kata Achmad Budiharto dilansir dari Badmintonindonesia.org.
![Dua pasangan ganda putra Indonesia, Mohammad Ahsan/Hendra Setiawan (kiri) dan Marcus Fernaldi Gideon/Kevin Sanjaya Sukamuljo, berpose bersama di podium kampiun China Open 2019.](https://cdn-2.tstatic.net/tribunnews/foto/bank/images/minions-x-the-daddies.jpg)
Lebih lanjut, Achmad juga membeberkan bahwa saat ini PBSI masih menunggu pengumuman resmi dari BWF (Badminton World Federation) mengenaik kepastian proses olimpiade, sistem rangking Race to Tokyo.
Hingga pengaturan ulang jadwal turnamen yang ditunda, termasuk turnamen-turnamen internasional yang akan diselenggarakan di Indonesia.
Diantaranya Blibli Indonesia Open 2020 BWF World Tour Super 1000, Indonesia Masters 2020 BWF World Tour Super 100 dan sebagainya.
"Semua tergantung dari masa darurat Covid-19, PP PBSI baru bisa memutuskan setelah kondisi darurat telah selesai,"
"Untuk menyusun jadwal turnamen baik yang internasional maupun nasional, kami harus menunggu konfirmasi jadwal turnamen internasional dari BWF."
"Karena jadwal turnamen nasional juga harus diatur dan disesuaikan dengan turnamen internasional yang diselenggarakan di Indonesia," lanjutnya.
![Pasangan pebulutangkis Indonesia Praveen Jordan dan Melati Daeva Oktavianti merayakan kemenangannya setelah menundukan pasangan Thailand Dechapol Puavaranukroh dan Sapsiree Taerattanachai, dalam laga All England Open Badminton Championships Final Ganda Campuran di Birmingham, Inggris, Senin (15/3/2020). AFP/OLI SCARFF](https://cdn-2.tstatic.net/tribunnews/foto/bank/images/praveen-jordan-dan-melati-oktavianti-juarai-all-england-2020_20200316_215745.jpg)
Baca: Usai Juarai All England Open 2020, Viktor Axelsen Justru Terkena Denda dari BWF
Baca: Pebulutangkis India Geram BWF Tetap Gelar All England Ditengah Wabah Covid-19
Disisi lain PP PBSI mencoba untuk menyikapi penundaan Olimpiade Tokyo 2020 secara positif.
Dalam rentang waktu yang ada, para pemain dapat memoles performa mereka dan mengevaluasi segala kekurangan yang ada.
Berkaca pada turnamen terakhir yang diikuti yakni All England berlangsung di Brimingham, Inggris, masih banyak yang harus diperbaiki.
Terutama peforma Tunggal Putra dan Ganda Putra yang harus segera diperbaiki karena gagal menyumbangkan gelar.
Pada All England 2020, ganda putra Jepang, Hiroyuki Endo/Yuta Watanabe berhasil merebut gelar juara.
Dalam perjalanan menuju gelar bergengsi tersebut, Endo/Watanabe menyingkirkan juara bertahan Hendra Setiawan/Mohammad Ahsan di perempat final.
Baca: UPDATE Peringkat BWF Sektor Tunggal Putri, Tai Tzu Ying Geser Chen Yu Fei Pasca Juarai All England
Baca: UPDATE RANKING BWF 2020 Pasca All England: Praveen/Melati Tembus 4 Besar, Anthony Ginting Anjlok
![Pasangan ganda putra Indonesia, Marcus Fernaldi Gideon/Kevin Sanjaya Sukamuljo gagal menjadi juara di All England 2020 setelah dikalahkan wakil Jepang, Hiroyuki Endo/Yuta Watanabe di partai final.](https://cdn-2.tstatic.net/tribunnews/foto/bank/images/marcuskevin-dikalahkan-endowatanabe-di-final-all-england-2020.jpg)
Selanjutnya pasangan rangking satu dunia di final, yaitu Kevin Sanjaya Sukamuljo/Marcus Fernaldi Gideon dijungkalkan pada partai puncak.
Sedangkan dua tunggal putra Indonesia, Anthony Sinisuka Ginting dan Jonatan Christie harus terhenti di babak awal turnamen level Super 1000 tersebut.
"Ini kan force majeur yang tidak bisa dihindari, jadi tidak ada untung dan rugi. Positifnya, kami bisa mempersiapkan diri lebih baik menuju olimpiade tahun depan."
"Misalnya kalau dilihat dari hasil terakhir di All England 2020, pemain andalan di ganda putra masih ada kesulitan, dan kami sebetulnya berharap banyak dari sektor tunggal putra, namun kedua sektor ini masih belum bisa memenuhi harapan," tutupnya.
(Tribunnews.com/Ipunk)
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.