Valentino Rossi Tetap Dapat Fasilitas Yamaha Meski Musim Depan Perkuat Tim Satelit
Penundaan yang belum pernah terjadi sebelumnya pada MotoGP membuat pembalap Italia, Valentino Rossi, menghadapi keputusan yang lebih rumit
Editor: Toni Bramantoro
TRIBUNNEWS.COM, ROMA - Penundaan yang belum pernah terjadi sebelumnya pada MotoGP membuat pembalap Italia, Valentino Rossi, menghadapi keputusan yang lebih rumit soal masa depan karier balapnya.
Semula Valentino Rossi, bermaksud menghabiskan sebagian besar paruh musim ini untuk menganalisis daya saingnya di berbagai sirkuit sebelum memilih untuk pensiun atau beralih ke tim satelit Yamaha pada 2021.
Namun wabah virus corona membuat Valentino Rossi dan pembalap MotoGP lainnya belum menjalani satu balapan sama sekali.
"Saya harap kami memulai balapan secepat mungkin sehingga dia punya waktu untuk memutuskan masa depannya," kata Direktur tim Monster Energy Yamaha, Massimo Meregalli.
"Jika dia harus memutuskan berdasarkan apa hasratnya,saya ingin mengatakan bahwa dia pasti akan mencoba lagi tahun depan. Itu adalah keputusan yang menjadi miliknya, tetapi tentu saja tidak akan mudah," ucap Meregalli.
Apa pun yang terjadi, Rossi telah dipaksa untuk meninggalkan tim pabrikan Yamaha karena penandatanganan kontrak dengan Fabio Quartararo untuk musim 2021.
Namun, Yamaha juga menjamin pembalap berusia 41 tahun ini akan diberi dukungan penuh oleh Yamaha jika melanjutkan kiprah ke tim satelit pada tahun depan.
"Vale tidak bisa menunggu, tetapi ingin mempertahankannya. Kami menemukan solusi dengan memberinya waktu untuk memutuskan dan menyediakan paket pabrikan untuknya di tim Petronas."
Namun, hingga saat ini, Petronas tampaknya belum menjadi bagian dari setiap diskusi Rossi dan bos tim Petronas, Razlan Razali.
Razlan bahkan baru-baru ini menyarankan agar mereka tetap mempertahankan Quartararo untuk musim selanjutnya seandainya musim 2020 dibatalkan karena virus corona.
"Saya membacanya juga, saya tidak ingin mengatakan itu adalah ide yang tidak berarti. Tetapi, jika musim 2020 dibatalkan, 2021 akan dimulai karena kontrak yang telah ditandatangani mengatakan itu harus dimulai," ucap Meregalli.
Yamaha telah mencari kondisi yang bagus untuk memulai musim baru. Pada tes pramusim MotoGP 2020, pembalap Yamaha memimpin lima dari enam hari tes pramusim.
"Kami minta maaf dari sisi olahraga karena kami sangat kompetitif dan memiliki hasil yang sangat baik dalam tes musim dingin. Rossi juga cepat, kecuali dengan masalah konsumsi ban belakang yang berlebihan di Qatar. Bisa dibilang ini menjadi suatu kerugian bagi kami."
Tentang MotoGP kapan akhirnya akan dimulai, Meregalli mengatakan bahwa mereka saat ini sedang mempersiapkan kemungkinan dimulainya balapan MotoGP 2020 pada Juli atau Agustus.
Yamaha juga mempertimbangkan kemungkinan bahwa jika balapan tidak dapat dilakukan pada tahun ini."
"Kami ingin memulai, secara pribadi saya ingin memulai besok, tetapi saya juga takut. Situasi harus didefinisikan dengan baik, aman karena tidak sederhana. Ketika memulai semuanya, itu harus dipikirkan dengan baik. Kesehatan dan keselamatan adalah yang utama," tutur Meregalli.
Meregalli juga percaya bahwa target 10 balapan untuk musim ini adalah realistis. Dia juga mendukung pembekuan dari pengembangan motor hingga 2022.