Mantan Perenang Olimpiade Lukman Niode Meninggal, Sempat Rapid Test 2 Kali Hasilnya Negatif
Lukman sempat mendatangi tiga rumah sakit, yakni RS Setia Mitra, RSPI Pondok Indah, dan RS Pelni. Di tempat pertama ia hanya didiagnosa lambung.
Penulis: Abdul Majid
Editor: Dewi Agustina
Setelah pensiun sebagai atlet, Lukman tetap aktif dalam sejumlah organisasi olahraga nasional.
Ia terakhir menjabat sebagai Wakil IV Ketua Bidan Pembinaan Prestasi Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Pusat.
Selain berkecimpung di KONI Pusat, Lukman juga merupakan Wakil Sekretaris Jenderal II Bidang Umum Pengurus Pusat Persatuan Olahraga Berkuda Seluruh Indonesia (PP Pordasi).
Sebelumnya, Lukman juga pernah menjabat sebagai Wakil Ketua Satuan Pelaksana Program Indonesia Emas (Satlak Prima) yang kini telah dibubarkan pemerintah.
Tak hanya di dunia olahraga, Lukman juga aktif menjadi relawan untuk membantu petugas medis melawan virus corona atau Covid-19.
Hal itu juga dibenarkan Wakil Ketua Umum Pengurus Besar Persatuan Renang Seluruh Indonesia (PB PRSI), Herlin Rahardjo.
Baca: 20 Juta Orang Berencana Mudik Lebaran di Tengah Pandemi Corona, 31 Persen di Antaranya Warga Jakarta
"Ya saya dapat kabar juga beliau aktif membantu penanggulangan Covid-19. Beberapa kali beliau ikut kegiatan sebagai relawan," kata Herlin.
Di mata Herlin, Lukman adalah salah satu atlet renang terbaik yang pernah dimiliki Indonesia.
Ia menjadi atlet yang pertama kali menyumbangkan medali Asian Games di cabang renang untuk Merah Putih pada tahun 1982 sekaligus pemegang rekor medali Indonesia terbanyak di cabang renang Asian Games.
"Beliau terkenal sebagai seorang atlet sekaligus pelatih yang pintar memotivasi atlet dan teman setimnya. Beliau sangat passionate, Indonesia beruntung punya orang seperti Lukman Niode," ungkap Herlin.
Sementara mantan atlet renang nasional, Richard Sam Bera, menyebut Lukman sebagai mentor yang banyak membimbingnya.
Richard mengaku sangat kehilangan seniornya di dunia renang itu.
"Bang Lucky (Lukman, red) itu mentor sekaligus inspirasi saya di nomor sprint," kata Richard.
Richard menyebut banyak kenangan yang pernah dilalui bersama peraih emas di SEA Games 1983 itu.