Penyesalan Mantan Ganda Putra Terbaik Dunia setelah Keluar Pelatnas, Akui Karir Jadi Berantakan
Mantan pebulutangkis ganda putra nomor satu dunia asal Malaysia, Tan Boon Heong baru-baru ini bercerita tentang penyesalannya meninggalkan Pelatnas.
Penulis: Dwi Setiawan
Editor: Gigih
TRIBUNNEWS.COM - Mantan pebulutangkis ganda putra nomor satu dunia asal Malaysia, Tan Boon Heong baru-baru ini bercerita tentang penyesalannya pernah meninggalkan Pelatnas.
Tan Boon Heong secara mengejutkan pernah memutuskan keluar dari tim Pelatnas Malaysia tepat pada tahun 2015.
Eks pebulutangkis andalan Malaysia tersebut sebelumnya telah bergabung dengan Pelatnas Malaysia kurang lebih selama 11 tahun.
Semenjak bergabung dengan tim Pelatnas Malaysia, Tan Boon Heong menjelma menjadi salah satu pebulutangkis terbaik dunia utamanya sektor ganda putra.
Berpasangan dengan Koo Kien Keat, Tan Boon Heong mampu meraih kemenangan dalam kejuaraan Asian Games Qatar 2006, All England 2007, hingga New Delhi Commonwealth Games 2010.
Baca: Meski Sibuk All England Open 2020, Hendra Setiawan Sempat Lakukan Ini untuk Sang Istri
Baca: Federasi Bulutangkis Malaysia Perpanjang Kontrak Pelatih Ganda Putra Kelahiran Indonesia
Keduanya juga pernah menjadi runner-up Kejuaraan Dunia 2010 yang saat itu digelar di Perancis.
Tercatata, pasangan Tan Boong Heong/Koo Kien Keat telah memperoleh 15 gelar terbuka, termasuk delapan sirkuit super series papan atas saat ini.
Setelah keluar dari tim Pelatnas, Tan Boong Heong akhirnya menjadi pebulutangkis asal Malaysia yang berstatus independen.
Dirinya pernah berpasangan dengan pebulutangkis hebat lainnya seperti Hendra Setiawan (Indonesia), Yoo Yeon-seong (Korsel), dan Kim Sa-rang (Korsel).
Hanya saja memang karir Tan Boong Heong bersama pasangan negara lainnya tersebut tidak berhasil.
Baca: Federasi Bulutangkis Malaysia Akan Rotasi Pelatih Demi Peningkatan Kualitas Atlet
Alhasil kini Tan Boong Heong mengaku cukup menyesali keputusannya yang pernah meninggalkan tim Pelatnas Malaysia pada 5 tahun silam.
Dirinya mengatakan keputusan yang diambilnya saat itu ternyata terlalu tergesa-gesa.
"Jika saya dapat memutar balik waktu tentu saya akan tetap bertahan bersama tim nasional," jujur Tan Boong Heong, dilansir The Star.
"Saya mengalami masa sulit saat itu dan saya pikir tulisan itu ada di dinding saya, tapi melihat ke belakang ternyata saya bisa menyerah terlalu cepat,: ungkapnya.